JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, kondisi DKI Jakarta dalam hal pandemi Covid-19 sangat babak belur.
Karena itulah, di wilayah ini program vaksinasi Covid-19 dilakukan dengan agresif. Menurutnya, percepatan vaksinasi penting untuk mengurangi beban rumah sakit yang kini mencapai angka keterisian 60 persen.
Ia mengatakan percepatan vaksinasi di ibu kota ini penting demi mengurangi beban rumah sakit yang kini sudah mencapai angka keterisian 60 persen.
“DKI Jakarta karena sekarang sangat babak belur, kami lagi agresif lagi melakukan vaksinasi untuk bisa mengurangi beban masuk rumah sakit,” kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa (13/7/2021).
Capaian vaksinasi dosis pertama di DKI Jakarta, merujuk data yang dipaparkan Budi, sudah mencapai angka lebih dari 60 persen. Namun lonjakan kasus di ibu kota juga tercatat tinggi.
Budi mengatakan angka vaksinasi Covid-19 secara nasional sudah mencapai angka 52 juta per pagi ini. Ada 37 juta masyarakat yang telah divaksin dosis pertama atau 20 persen dari target vaksinasi sebanyak 181,5 juta.
Menurut Budi, sudah beberapa hari ini angka vaksinasi mencapai 1 juta orang. Ia mengatakan pemerintah akan mengupayakan capaian harian ini konsisten selama bulan Juli.
Budi mengakui capaian vaksinasi memang biasa menurun di akhir pekan. Dia pun menekan agar proses vaksinasi bisa lebih cepat dengan bantuan TNI dan Polri. “Memang masalahnya kembali lagi kepada ketersediaan vaksin,” ujarnya.
Meski begitu, Budi mengatakan capaian di beberapa provinsi sudah sangat baik. Dia mengatakan capaiannya bahkan lebih baik jika dibandingkan beberapa negara maju.
“Bali itu sudah hampir 80 persen rakyatnya mendapatkan suntikan pertama karena Bali banyak AstraZeneca, memang suntikan keduanya baru 30 persen karena butuh waktu tiga bulan,” kata Menkes Budi Gunadi.
Bali menempati posisi pertama capaian vaksinasi per provinsi, diikuti DKI Jakarta (lebih dari 60 persen) dan Kepulauan Riau (lebih dari 50 persen).