Beranda Umum Nasional Varian Omicron Diperkirakan Sudah Muncul di Tengah Masyarakat, Ini Kata Pakar

Varian Omicron Diperkirakan Sudah Muncul di Tengah Masyarakat, Ini Kata Pakar

Varian omicron. pixabay

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  –  Varian baru Omicron yang sekarang lagi hangat jadi perbincangan karena tingkat penularannya yang jauh lebih cepat dari Covid-19,  diperkirakan malah sudah berada di tengah masyarakat.
Berkombinasi dengan berbagai mutasi lain.

Hak itu dikemukakan oleh  mantan petinggi WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga memprediksi.
Dikatakan, saat ini, lebih dari 30 negara melaporkan temuan kasus Omicron.

Hal yang sama juga disampaikan European CDC data per 3 Desember, ada 35 negara dunia yang sudah melaporkan 486 kasus Omicron.

Kemudian, beberapa negara seperti elgium, Germany, Spain, Australia, maupun Inggris sudah
mendeteksi kasus tanpa kaitan epidemiologik
dengan negara terjangkit.

“Artinya mereka tidak ada riwayat perjalanan ke sana dan juga tidak ada kontak dengan kasus positif Omicron. Ini mengindikasikan bahwa mungkin saja sudah terjadi penularan di masyarakat (community transmission) dari varian Omicron, sesuatu yang amat perlu diwaspadai dari kacamata penyebaran epidemiologik,” katanya kepada wartawan, Sabtu (4/12/2021).

Baca Juga :  Sufmi Dasco Bilang, Meski PRESIDEN, Prabowo Berhak Dukung Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng,  Hendrar Prihadi: Luar Biasa

Selain itu, informasi dari laman PBB menyebutkan tentang peningkatan kasus Covid-19 yang bukan hanya disebbakan Omicron melainkan semua jenis varian.

Pasalnya, terdapat peningkatan kasus sebanyak sekitar 311 persen di Afrika Selatan pada minggu terakhir November dibandingkan seminggu sebelumnya.

Juga ada peningkatan angka masuk RS sebesar 4.2 persen di Provinsi Gauteng tempat kota Johanesburg Afrika Selatan.

“Tapi sekali lagi akibat semua varian, bukan semata-mata Omicron,” tegasnya.

Diketahui, Omicron mengandung delesi dan lebih dari 30 mutasi, dimana sebagian diantaranya (misalnya 69–70del, T95I, G142D/143–145del, K417N, T478K, N501Y, N655Y, N679K, dan P681H) itu serupa dengan mutasi pada varian Alpha, Beta, Gamma, atau Delta, dimana delesi dan mutasi ini diketahui mungkin menyebabkan peningkatan angka penularan, peningkatan viral binding affinity dan juga peningkatan luput dari antibodi.

Baca Juga :  Lagi-lagi, Kampanye Luthfi-Taj Yasin di Blora Perlu Bantuan Jokowi

Juga ada mutasi-mutasi lain yang dampaknya belum sepenuhnya diketahui, apalagi kalau dikombinasikan dengan mutasi-mutasi yang sudah pernah ditemukan di VOC yang lain.

www.tribunnews.com