SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Paseduluran Keluarga Besar Sragen (PKBS) mengklaim memiliki 8 juta anggota warga Sragen di seluruh penjuru dunia.
Di bawah naungan PKBS, warga kelahiran Sragen diminta bersinergi untuk membuat perubahan demi mempercepat kesejahteraan masyarakat Sragen.
“Kalau semua didata, anggota kita (PKBS) total ada 8 juta. Tersebar di semua daerah di Indonesia dan luar negeri seperti Belanda, Amerika dan Korea Selatan,” papar Ketua Umum atau Ketua DPP PKBS, Tedy Sujarwanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (21/1/2022).
Profesor kelahiran Desa Kecik, Tanon itu mengungkapkan PKBS dirintis untuk mewadahi warga Sragen yang berada di luar daerah.
Misi utamanya adalah mengumpulkan balung pisah atau menyatukan warga Sragen di manapun berada untuk bekerja bersama-sama dan saling bersinergi.
“Orang Sragen harus punya posisi yang tinggi. Makanya mari orang-orang Sragen balik ke kampung, bersama membangun Sragen,” jelasnya.
Tedy menguraikan koperasi PKBS yang diluncurkan hari ini, merupakan salah satu bentuk layanan untuk memfasilitasi UMKM di Sragen.
Tak hanya membantu permodalan, namun juga pendampingan hingga pemasaran.
Sementara, pola kerja Koperasi PKBS itu nantinya bukan sistem pinjaman dengan bunga, akan tetapi lebih pada membantu permodalan dan mengembalikan dengan kemudahan.
Sumber dananya tidak akan diambilkan dari pemerintah. Namun dari dana orang-orang luar Sragen yang siap menjadi avalis dan off taker atau penyuplai dana.
“Misalkan di Sragen ada UKM kesulitan pemasaran nanti kita yang bantu.
Gethuk Sinden itu di Jakarta terkenal setelah kita bantu kenalkan di Jakarta. Orang Sragen di Jakarta itu ada 9.000. Misalkan satu orang mau beli saham Rp 5 juta, sudah berapa miliar duit ke sini bantu koperasi kita. Nanti orang-orang Sragen yang di luar itu yang bantu dana, mereka sebagai avalis dan off taker. Jadi PKBS nggak main-main uang. Kita tidak akan pakai dana pemerintah. Tapi mau bantu pemerintah,” tandasnya. Wardoyo