Beranda Daerah Sragen Bukan Pilih Mati, Sekeluarga yang Terpapar Covid-19 di Gemolong Ternyata Menolak Divaksin...

Bukan Pilih Mati, Sekeluarga yang Terpapar Covid-19 di Gemolong Ternyata Menolak Divaksin Karena Alasan Ini!

Ilustrasi penanganan pasien corona virus di ruang isolasi RSUD Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus sekeluarga di Desa Nganti, Kecamatan Gemolong, Sragen yang positif terpapar Covid-19 karena menolak divaksin, menguak fakta baru.

Ternyata, tujuh orang satu rumah yang terpapar positif itu bukan menolak vaksin karena keyakinan. Akan tetapi mereka diduga menolak karena ketakutan.

“Jadi bukan pilih mati. Tapi yang jelas mereka menolak karena ketakutan divaksin. Kalau sudah memahami Insya Allah nanti mau divaksin. Mungkin kemarin hanya kekurangpahaman saja,” papar Kades Nganti, Joko Warsito, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (25/1/2022).

Joko menguraikan alasan takut itu didasarkan karena kedua orangtua dari keluarga itu berprofesi sebagai petani utun.

Mereka juga tidak pernah punya riwayat bepergian ke luar kota apalagi luar negeri. Sementara anak dan menantunya yang tinggal serumah hanya bekerja jualan nasi goreng di Kalioso.

Kurangnya wawasan ditengarai membuat keluarga itu hingga kini memilih untuk tidak divaksin.

“Pekerjaan bapak ibunya hanya petani biasa, wong desa Mas. Nggak kemana-mana. Menantunya yang laki-laki bisnisnya jualan nasi goreng di Kalioso,” jelasnya.

Baca Juga :  Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) Terbelah, Tokoh-Tokoh Senior Berbalik Mendukung Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

Kades menjelaskan sekeluarga yang positif itu terdiri dari 7 orang dan tunggal di RT 1. Mereka adalah bapak ibu, anak dan menantu serta ketiga cucu.

Dari 7 orang itu, dua orang dilaporkan terpaksa menjalani perawatan di salah satu RS di Gemolong. Sedangkan lima anggota keluarga lainnya diisolasi di Technopark Sragen.

Kasus sekeluarga positif itu berawal ketika sang ibu, KH (55) dan anak menantunya, Y (30) mendadak mengalami sakit dengan gejala kepala pusing sekali.

“Ibu dan anak menantu itu kemudian periksa ke rumah sakit di Gemolong sekalian di-PCR. Ternyata hasilnya positif. Mereka saat ini masih dirawat di RS Gemolong. Nah kemudian dilakukan tracking, sekeluarga lainnya juga positif. Mereka diisolasi di Technopark sejak tadi sore,” paparnya.

Kades menguraikan, ibu dan menantu laki-lakinya yang positif itu saat ini masih menjalani perawatan intensif. Kondisinya berangsur sudah membaik dan sudah bisa diajak komunikasi.

Baca Juga :  Kampanye Terbuka Paslon 02 Sigit-Suroto di Sragen Libatkan Banyak Anak-anak, Bawaslu Langsung Beri Peringatan Melalui Pembawa Acara di Panggung

Belum diketahui darimana virus Covid-19 itu menjangkiti keluarga tersebut. Sebab selama ini tidak ada anggota keluarga itu yang memiliki riwayat perjalanan. Wardoyo