Menko Airlangga: Pemerintah Terus Evaluasi Perkembangan Covid-19

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sampai sejauh ini, ada empat provinsi yang vaksinasinya masih di bawah 70%. Namun demikian, ada peningkatan capaian, yaitu di Provinsi Maluku Utara telah meningkat ke 68%, Maluku 66%, Papua Barat 46%, dan Provinsi Papua sekitar 26%.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers usai Rapat Terbatas secara virtual, Senin (24/1/2022).

Ia menjelaskan, Pemerintah terus memantau dan mengevaluasi perkembangan Covid-19 di Indonesia.

Vaksinasi terus diakselerasi untuk melindungi kesehatan masyarakat, khususnya Covid-19 varian Omicron yang saat ini tengah menyebabkan mulai adanya peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.

Pemerintah juga memperhatikan dan mendorong vaksinasi di Provinsi-provinsi yang capaiannya masih berada di bawah target 70%.

Dijelaskan Menko Airlangga, perkembangan kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali per 23 Januari terdapat 82 kasus, local transmission 75 kasus, foreign trasmission 7 kasus dan 3 kasus kematian.

Sementara itu, kasus aktif hari ini sebesar 2.145 atau 11,4% dari total kasus aktif di Indonesia.

Sementara itu terkait dengan angka Rt atau reproduksi kasus aktif (reproduction rate), Menko Airlangga menjelaskan, dalam beberapa pekan terakhir Rt nasional mengalami sedikit kenaikan.

“Hanya di Jawa dan Sumatera yang tetap, sedangkan di Pulau lain mengalami kenaikan, terutama di Bali dan Nusa Tenggara yang naik menjadi 1,01,” paparnya.

Dipaparkan Menko Airlangga, dari situasi level PPKM, ada beberapa Kabupaten/Kota yang naik, namun ada juga yang turun, terutama terkait dengan testing dan tracing yang harus dilakukan.

“Kita akan evaluasi terus minggu ini dan per tanggal 31 Januari akan kita tetapkan perubahan level PPKM,” tutur Menko Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Travel Bubble Batam, Bintan–Singapura

Pada bagian lain, Menko Airlangga mengatakan, Pemerintah mendorong Travel Bubble antara Batam, Bintan dengan Singapura.

Hal itu, menurut Airlangga, untuk mendorong pemulihan ekonomi, terutama sektor pariwisata di Batam dan Bintan, dengan menerapkan kebijakan yang memungkinkan masuknya Wisatawan Asing (dari Singapura).