Beranda Daerah Boyolali Warga Lereng Merapi- Merbabu, Kecamatan Selo Gelar Tradisi Tungguk Tembakau

Warga Lereng Merapi- Merbabu, Kecamatan Selo Gelar Tradisi Tungguk Tembakau

Warga kawasan lereng Gunung Merapi-Merbabu di Desa Senden, Kecamatan Selo sedang melakukan tradisi Tungguk Tembakau, Kamis (4/8/2022) / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga kawasan lereng Gunung Merapi-Merbabu di Desa  Senden, Kecamatan Selo menggelar tradisi Tungguk Tembakau pada Kamis (4/8/2022). Tradisi tahunan tersebut menandai dimulainya panen tembakau milik petani.

Acara diawali dengan petik tembakau oleh Bupati Boyolali, M Said Hidayat. Dilanjutkan kirab gunungan dari makam Syeh Kerto Muhammad yang dipercaya sebagai cikal bakal Desa Senden ke dukuh terdekat.

Gunungan tembakau maupun gunungan tumpeng lengkap dengan lauk pauk serta ingkung ayam dikirab melalui jalan sejumlah pedukuhan. Gunungan dikeluarkan oleh setiap pedukuhan di Desa Senden, Selo. Masyarakat pun berjubel di sepanjang jalan yang dilalui kirab gunungan tersebut.

Kaur Kesra Desa Senden, Selo sekaligus pendamping Budaya Desa, Puryanto mengungkapkan, tradisi tungguk tembakau merupakan prosesi ritual untuk memulai panen tembakau. Prosesi ini sudah berjalan bertahun-tahun dan dilestarikan oleh masyarakat.

Baca Juga :  Pertamina Kembali Tindak Tegas SPBU di Boyolali, Ini Penyebabnya

“Awalnya pelaksanaan tungguk tembakau dilakukan perorangan,” katanya.

Namun, semenjak tahun 2016 lalu, acara dikemas sedemikian rupa laiknya festival untuk menarik minta masyarakat. Sekaligus sebagai upaya mendongkrak wisata kawasan lereng Gunung Merapi- Merbabu.

Pihaknya juga bersyukur karena tradisi tungguk tembakau bisa kembali digelar tahun ini. Pasalnya, dua tahun sebelumnya, tungguk tembakau tak bisa digelar karena dampak pandemi Covid-19.

“Tak heran, masyarakat memberikan sambutan sangat meriah.”

Sementara itu, Bupati Boyolali, M Said Hidayat menyambut positif tradisi tungguk tembakau tersebut. Diharapkan hasil panen tembakau baik dan bisa meningkatkan kesejahteraan warga dan petani. Selain itu, tradisi ini sebagai upaya menjaga nilai budaya lokal.

”Inilah upaya Pemerintah dan masyarakat menjaga kebersamaan dalam rangkaian tradisi tungguk tembakau. Kami berharap, acara ini juga mampu mendongkrak kegiatan pariwisata di wilayah Selo.” Waskita