SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bisnis yang pada awalnya bermula dari hobi, untuk saat sekarang ini sudah menjadi hal yang biasa. Termasuk di dalamnya hobi corat-coret atau melukis.
Apapun medianya termasuk melukis di totebag, jika dilandasi ketekunan, kreasi dan inovasi, hal itu bisa menjadi pundi-pundi rezeki.
Roy Rangga Sahrani, mahasiswa KKN kelompok 73 dari Pendidikan Seni Rupa, FKIP UNS memandang melukis totebag menjadi salah satu peluang bisnis yang menguntungkan.
Karena itulah, Roy Rangga bersama-sama rekan satu timnya menggelar Workshop Custom Painting di Balai Desa Grajegan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo pada Sabtu (6/8/2022) malam dengan sasaran peserta para remaja.
Dalam acara tersebut, para remaja di Desa Grajegan diajari cara melukis agar terlihat indah, dengan perpaduan warna yang selaras.
“Melukis di totebag terdiri dari dua langkah. Pertama membuat sketsa, yang kemudian dilanjutkan dengan mewarnai menggunakan cat akrilik,” ujar Angga.
Dalam paparannya, Angga sempat menyinggung secara teoritis bahwa jenis-jenis warna terdiri dari warna primer, warna sekunder dan warna tersier.
Warna primer, jelas Angga, diwakili oleh warna merah, kuning dan biru. Adapun warna sekunder merupakan campuran dari warna primer dan warna tersier merupakan campuran dari warna primer dan sekunder.
“Hal yang sulit saat melukis adalah memadukan warna agar serasi,” ujar Hani, salah satu remaja di Desa Grajegan peserta pelatihan.
Angga juga memberikan saran bahwa totebag dengan hasil lukisan sendiri, dapat menjadi peluang usaha bagi remaja, khususnya di Desa Grajegan.
Totebag menjadi salah satu barang yang dibutuhkan masyarakat untuk menaruh barang-barang bawaan saat bepergian. Hasil lukisan yang manual menjadi daya tarik masyarakat untuk memilih totebag.
Selain soal cuan yang bisa mengalir ke kantong, menurut Angga, melukis bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengisi waktu luang dan meningkatkan daya kreativitas remaja.
Melalui workshop tersebut, Angga dan rekan-rekannya berharap ilmu yang disampaikan itu bermanfaat bagi remaja di Desa Grajegan. Bukan hanya secara teori saja, ia berharap lukis totebag tersebut bisa menjadi alternatif usaha untuk menambah pemasukan.
Untuk diketahui, workshop tersebut dihadiri oleh para remaja di Desa Grajegan, yang mayoritas merupakan pelajar SMA maupun mahasiswa. Namun sebagian ada juga yang sudah bekerja.
Mereka terlihat antusias mengikuti workshop dan praktik melukis totebag. Hasil lukisannya berupa gambar kesukaan masing-masing. Seperti nama aplikasi game, motor, bunga, tanaman, awan, boneka, dan lain sebagainya. Redaksi