SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah petani ikan karamba di waduk kedung ombo (WKO) wilayah Sragen dilanda resah dan gelisah.
Pasalnya sejumlah tanda tanda fenomena alam upwelling telah muncul ke permukaan air, Senin (29/8/2022).
Fenomena badai bawah air yang mengancam kelangsungan hidup ikan itu mulai terdeteksi muncul hari ini sekitar pukul 09:00 WIB. Tanda itu ditunjukkan dengan kematian sejumlah ikan secara mendadak.
Fenomena upwelling ini terjadi akibat perbedaan suhu bawah air dengan permukaan. Perbedaan suhu ini membuat air di dasar waduk tiba-tiba naik ke permukaan.
Akibatnya, ikan di karamba mati karena kekurangan oksigen. Bahkan fenomena ini sudah sering terjadi setiap tahunnya di kawasan WKO yakni sekitar bulan Agustus dan awal September.
Fenomena upwelling diungkapkan sejumlah petani ikan di karamba WKO, Senin (29/8/2022). Mbah Dung salah satu petani karamba membenarkan munculnya fenomena upwelling yang menyebabkan banyak ikan mati mendadak.
“Betul Mas, ini baru sebagian kecil ikan yang mati. Tidak merata, lokasinya bagian selatan mas,” kata mbah Dung kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Ia pun mulai was-was, lantaran badai upwelling tahun lalu membuat ratusan ton ikan di karamba WKO mati.
Hal senada juga disampaikan oleh Warsito (31) salah satu petani karamba asal Dukuh Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang.
Ia mengatakan beberapa karamba sebagian sudah terdampak gejala upwelling. Fenomena itu muncul sejak tadi siang yang ditandai adanya ikan karamba mengapung dan mati tanpa sebab.
“Sudah ada sebagian karamba yang kena tadi siang Mas. Beberapa karamba teman saya ikannya sebagian sudah mati. Alhamdulillah tempat saya masih aman,” ujarnya.
Warsito berharap gejala itu bisa terhenti dan tidak sampai terjadi lagi. Sebab tahun lalu, banyak petani yang merugi besar karena kematian ikan akibat diterjang badai upwelling.
“Semoga kita bisa terhindar atau tidak ada terjadi musibah seperti tahun tahun sebelumnya mas, ratusan ton ikan pada mati gara-gara fenomena itu,” ujarnya.
Fenomena upwelling sering muncul setiap tahunnya di beberapa titik di WKO. Untuk WKO wilayah kabupaten Sragen di desa Ngasinan, Boyolayar, sedangkan di wilayah Boyolali sering terjadi di Bulu Serang, Kecamatan Kemusu serta sebagian wilayah kabupaten Grobogan. Wardoyo