SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Kunjungan Ibu Negara Iriana Jokowi bersama rombongan istri-istri menteri Kabinet Indonesia Maju ke sentra Batik Kliwonan di Desa Kliwonan, Masaran, Sragen, Kamis (22/9/2022) menyisakan cerita mengesankan.
Penampilan para istri-istri pengisi kursi kabinet RI pun tak luput jadi sorotan kamera. Salah satu yang tampil sangat menonjol adalah istri Panglima TNI Jendral TNI Andika Perkasa, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono.
Penampilan perempuan yang kerap disapa Hetty Andika Perkasa itu banyak menuai sorotan. Kecantikan parasnya di usia yang sudah paruh baya, masih terlihat begitu memancar.
Tak heran, setiap gerak geriknya memilih-memilih batik tak lepas dari jepretan kamera awak media.
Gaya busananya yang anggun dengan rambut disanggul, kian menambah keanggunannya.
Hetty sempat terlihat memilih batik di gerai Batik Brotoseno, lalu di Batik Lestari dan di beberapa gerai lainnya. Ia juga tampak membeli rompi batik panjang yang langsung dipakai di acara itu.
Hetty ikut rombongan istri para menteri mendampingi kunjungan Iriana Jokowi ke sentra batik Kliwonan Masaran.
Selain berbincang dan menyaksikan proses membatik tulis, mereka juga menyempatkan berburu koleksi batik khas Sragen di sejumlah gerai milik perajin batik yang dihadirkan di lokasi kunjungan yakni di gerai Batik Windasari itu.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjelaskan ada 13 perajin batik yang diberi kesempatan memajang produknya di halaman gerai Batik Windasari yang dikunjungi Iriana Jokowi.
Mereka adalah perajin-perajin besar asal Desa Kliwonan dan Pilang, Masaran. Menurutnya, batik produksi dua desa itu memang menjadi Klangenan para pejabat-pejabat karena memiliki keunggulan dan diproduksi melalui proses tulis tangan asli.
Pemilik gerai Batik Windasari, Wiwin Muji Lestari menyampaikan sebenarnya ada ratusan perajin batik di Desa Kliwonan dan Masaran. Namun karena keterbatasan tempat, hanya sekitar 20 yang diundang untuk memajang produknya saat kunjungan ibu negara.
Ia bersyukur karena semua rombongan istri menteri dan pejabat, termasuk ibu negara, berbelanja batik. Semua stan perajin batik juga kebagian rejeki karena dibeli oleh mereka.
Wiwin juga mengaku sempat berbincang dengan Ibu Negara dan menawarkan produk batik tulis terbaiknya. Menurutnya, Ibu Negara sempat membeli beberapa kain batik tulis canting nomor satu dengan harga Rp 3 sampai Rp 5 juta.
“Ibu tadi beli batik tulis canting nomor 1. Harganya ada Rp 3 juta ada yang DP 5 juta satu lembar. Berapa lembarnya belum dihitung. Harga memang agak mahal karena biar memberi semangat para pembatik. Semua istri pejabat tadi beli batik,” jelasnya. Wardoyo