JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak enam dari 15 jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang diterima RS Polri Kramat Jati, sulit dikenali dan tak bisa diidentifikasi secara fisik.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Biro Kedokteran Kepolisian Pusat Kedokeran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal Nyoman Edy Purnama Wirawan.
“Untuk identifikasi pemeriksaan luar agak susah, jadi kita ambil DNA-nya,” kata Nyoman di Rumah Sakit Polri, Minggu (5/3/2023).
Dari 15 jenazah, ada sembilan berjenis kelamin laki-laki dan enam perempuan. Sedangkan satu bagian tubuh yang belum teridentifikasi.
Saat ini baru tiga jenazah yang sudah teridentifikasi oleh kedokteran forensik. Satu jenazah atas nama Iriana berusia 61 tahun dikenali melalui sidik jari, gigi, dan rekam medis.
Selain enam jenazah yang sulit diidentifikasi, sembilan di antaranya dalam keadaan masih bagus.
“Sembilan itu masih cukup bagus untuk diperiksa, dari grade dua sampai tiga, tetapi yang enam itu sudah hangus,” ujar Nyoman.
Dia menjelaskan, dalam proses identifikasi jenazah biasanya butuh waktu sepekan. Namun kali ini dia berharap bisa lebih cepat tanpa mengabaikan ketelitian.
“Kita yang penting bekerja dengan teliti, bukan kecepatan. DNA ini juga step-step-nya ada,” tutur Nyoman.
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam, sekitar pukul 20.11 WIB. Kobaran api dari dalam area depo terlempar hingga ke permukiman warga yang ada persis di sebelahnya.
Sejumlah warga yang memberikan kesaksian, mereka mencium bau bensin yang menyengat.
Hingga kemudian terdengar ledakan dan muncul kobaran api yang melahap habis rumah-rumah warga yang di di Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Api baru berhasil dipadamkan pada Sabtu dini hari, 4 Maret 2023.