SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pasca tragedi bentrokan antara perguruan silat PSHT dengan anggota Brajamusti di Yogyakarta, sejumlah anggota kepolisian di berbagai daerah ikut bersiaga.
Sejumlah wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur pun mulai dilakukan penjagaan ketat dan dilakukan penyekatan masa.
Aksi penyekatan masa di wilayah Jatim dan Jateng dilakukan langsung oleh Polsek Sambungmacan, Sragen guna mengantisipasi pergerakan rombongan anggota pencak silat PSHT dari wilayah jawa timur menuju ke Yogyakarta.
Penyekatan ini digelar di Polsek Sambungmacan dan dipimpin langsung oleh AKP Suyono.
Selain itu turut hadir juga dalam kegiatan tersebut dari AKP Sunarjono, Kasat Samapta Polres Sragen, IPTU Tri Maryono, IPTU Toto Heru selaku Perwira Polres Sragen, IPTU Widarto Kapolsek Sambungnacan serta Lettu Arm Waskito salaku Danramil 09 Sambungmacan Sragen.
Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama melalui Iptu Dr Widarto menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan pada malam hari itu atas perintah pimpinan.
“Iya untuk cipta kondisi antisipasi pergerakan Ormas silat yang akan menuju ke wilayah Yogyakarta terkait kejadian keributan, cara bertindak sesuai dengan SOP, pemeriksaan orang, barang bawaan dan identitas, sementara dalam kegiatan laksanakan dengan humanis, jangan ada tindakan yang justru akan menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat,” kata Iptu Dr Widarto, Rabu (7/6/2023).
Sementara itu, selama kegiatan berlangsung, petugas tidak menemukan pergerakan masa ke arah barat dan barang berbahaya lainnya.
“Dalam kegiatan penyekatan tidak ditemukan rombongan Ormas pencak silat dari Jawa timur yang menuju Yogyakarta.
Setelah itu penyekatan dilanjutkan dengan patroli di tempat latihan kelompok Ormas pencak silat dan tokoh pencak silat serta penjagaan di Mapolsek Sambungmacan,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, keributan antara PSHT dengan Brajamusti terjadi di Vila Rangdo Parangdok, Parangtritis, Dukuh Mancingan XI RT 06, Parangtritis, Kretek, Bantul beberapa hari lalu. Meski sudah ditangani oleh polisi setempat, namun massa dari PSHT melakukan aksi nalas dendam di Yogyakarta.
Huri Yanto