Beranda Daerah Karanganyar Mengharukan,  36 Tahun  Mengabdi Tanpa Pernah Absen, Sebanyak 1.300 Murid SMA Muhi...

Mengharukan,  36 Tahun  Mengabdi Tanpa Pernah Absen, Sebanyak 1.300 Murid SMA Muhi Karanganyar Menangis Bersamaan

Soedarso MPd, guru teladan SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar terharu ditangisi sebanyak 1.300 murid saat hari terakhir mengabdi sudah 36 tahun / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Kisah terpuji seorang guru seakan tak pernah surut sejak lagu Oemar Bakrie karya Iwan Fals hingga era kekinian sekalipun.

Kisah itu dialami Soedarso M.Pd,  guru kimia di SMA Muhammadiyah 1 ( SMA Muhi) Karanganyar, Jateng yang disambut sebagai pahlawan.

Akhir pekan lalu,  terdapat pemandangan yang tidak biasanya yakni saat seluruh siswa SMA Muhi Karanganyar  sebanyak 1.296 orang berdiri di Teras kelas masing-masing mulai lantai 1 hingga lantai 3.

Secara serentak seluruh siswa  bernyanyi bersama lagu berjudul Hymne Guru sambil menangis haru menatap wajah guru pelajaran Ilmu Kimia M.Pd Soedarso M.Pd yang berada di halaman lantai bawah SMA Muhi.

Tak pelak,  karena acara itu spontanitas maka Soedarso pun terkaget saat dihampiri Kasek SMA Muhi Soemarwanto M.Pd bersama puluhan guru lainnya dengan tetap terdengar koor lagu Hymne Guru oleh ratusan muridnya.

Sejurus kemudian, Soedarso Sang guru teladan SMA Muhi Karanganyar itu tak mampu menahan tangis haru  saat perwakilan siswa dan guru memberikan karangan bunga kecil di tangannya.

Sontak seakan seperti film, Soedarso pun memegangi karangan bunga dari murid dan guru sebagai tanda berakhirnya masa pengabdian sebagai guru SMA Muhi Karanganyar selama 36 tahun tanpa pernah sekalipun absen tidak masuk mengajar.

Baca Juga :  Ribuan Peserta Ikuti Kemah Santri Muhammadiyah Nasional di Karanganyar, Ini Tujuannya

Soedarso berdiri sambil dinyanyikan lagu oleh muridnya.

“Beliau ini luar biasa tak tergantikan panggilan jiwa mengabdi sebagai guru di SMA Muhi Karanganyar selama 36 tahun tanpa pernah sekalipun mangkir absen tidak masuk mengajar,” ungkap Kasek SMA Muhi Soemarwanto M.Pd.

Kasek Soemarwanto menjelaskan,  Soedarso masuk sebagai guru SMA Muhi Karanganyar sejak Tahun 1988 seangkatan dengan Bupati Karanganyar Juliyatmono MH MM yang mana saat itu Bupati menjadi guru di SMA Muhi Karanganyar sebelum berkarir bidang politik hingga melesat menjadi Bupati.

Selama 36 tahun mengabdi Soedarso dikenal profesional dan pandai serta luwes dalam membimbing siswa sehingga para siswa pun berkesan.

Bukan hanya itu saja secara pribadi Soedarso sangat egaliter berhubungan baik bukan hanya dengan guru muri tetapi juga dengan karyawan.

“Orangnya sangat nyedulur (familier) sehingga tak heran semua merasa kehilangan saat Soedarso berakhir masa jabatannya dan semua menyambut dengan tangis haru,” tandas Kasek Soemarwanto.

Dan sebagai bentuk penghormatan dihari terakhir hari purna tugas Soedarso mengajar di SMA Muhi Karanganyar, para guru mengantarkan pulang ke rumahnya berjarak 20 Km dari Karanganyar kota yang setiap hari Soedarso pulang pergi naik sepeda motor.

Baca Juga :  Ribuan Peserta Ikuti Kemah Santri Muhammadiyah Nasional di Karanganyar, Ini Tujuannya

“Pak Darso pulang diantar pakai mobil sekolah, sedangkan sepeda motornya diantarkan pulang oleh teman guru,” jelas Kasek Soemarwanto.

Tak mau ketinggalan para siswa juga memberikan bingkisan kepada guru tercinta Soedarso pada beberapa hari sebelum titik hari terakhir dimana Soedarso mengabdi sebagai guru

Sementara itu, menanggapi sambutan yang mengharukan tersebut, Soedarso pun tidak bisa berkata banyak kecuali hanya terharu. “Maturnuhun semuanya terima kasih semuanya,” ungkap Soedarso sambil menangis haru.

Kini Sang guru teladan sudah merampungkan tugas di SMA Muhi Karanganyar, tentu pihak
sekolah merasa kehilangan namun bangga memiliki sejarah guru teladan. Beni Indra