KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tim Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kelompok 721 UNS Surakarta mengajak masyarakat di Dukuh Tanen, Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar membudidayakan tanaman penghasil pollen, sebagai penunjang budidaya lebah madu.
Ketua Tim Hibah MBKM UNS, Caecilia Novi melalui rilisnya ke Joglosemarnews menjelaskan, program tersebut bertujuan untuk membudidayakan lebah jenis Apis Mellifera.
Budidaya tanaman penghasil pollen tersebut, diharapkan bisa menunjang keberhasilan budidaya lebah madu, yang ujungnya dapat meningkatkan perekomomian masyarakat setempat.
“Kawasan lahan pertanian di Dukuh Tanen yang subur ini menjadi salah satu potensi yang dapat dikembangkan untuk menopang budidaya lebah madu,” papar Caecilia Novi.
Caecilia Novi menjelaskan, sebenarnya program tersebut merupakan kelanjutan dari program sebelumnya, di mana dukuh tersebut memiliki keanekaragaman jenis dan kerapatan populasi tanaman penghasil nektar yang tinggi, serta sisiran sarang yang terisi bee bread.
Dijelaskan, budidaya lebah madu tidak hanya memberikan manfaat ekonomi saja, tetapi juga mendukung ekosistem alami karena lebah berperan penting dalam proses penyerbukan tanaman.
Melalui sosialisasi tersebut, para petani Dukuh Tanen diajarkan teknik budidaya lebah madu yang efektif dan berkelanjutan.
“Budidaya lebah madu bukan hanya bisnis, tetapi juga merupakan langkah menuju pertanian berkelanjutan yang menghormati alam dan memberdayakan masyarakat setempat,” bebernya.
Pemasaran Digital
Lebih lanjut Caecilia Novi menjelaskan, selain memiliki potensi untuk budidaya lebah madu, Dukuh Tanen juga memiliki banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang perlu dikembangkan lebih lanjut melalui pemasaran digital berbasis website.
Dalam hal ini, tim Hibah MBKM menjadi inisiator pembuatan website, dengan harapan dapat membuka peluang baru dalam memperluas pangsa pasar bagi pelaku UMKM di Dukuh Tanen, Desa Kemuning, Ngargoyoso.
“Ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal di kancah nasional maupun internasional,” papar Caecilia Novi.
Mentor pembuatan dan pengembangan website sekaligus sekretaris dalam kegiatan Hibah MBKM, Dewi Diharjo menyatakan website tersebut tidak hanya menjadi wadah promosi, melainkan juga merupakan langkah strategis menuju pengenalan Dukuh Tanen di ranah digital.
“Melalui platform ini, kami berupaya memperkenalkan potensi alam yang dimiliki, sehingga dapat membawa Dukuh Tanen menjadi desa edukasi wisata. Harapannya, inisiatif ini tidak hanya menjadi dukungan bagi UMKM lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa sekitar untuk turut serta mengikuti jejak kami dalam mencapai kemajuan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Dewi.
Platform Komprehensif
Oleh para mentor, para pelaku UMKM Dukuh Tanen diajak belajar merancang tata letak yang menarik dan ramah pengguna, sambil menyajikan informasi lengkap mengenai setiap produk yang ditawarkan.
Langkah itu diharapkan dapat mendorong peningkatan penjualan dan memberikan dukungan konkret bagi pertumbuhan ekonomi di tingkat desa.
Dewi Diharjo menjelaskan, website yang diajarkan menyediakan platform yang komprehensif, mencakup beragam kategori seperti kuliner, kerajinan, pertanian, dan produk lainnya.
“Proses pengembangan website ini melibatkan kolaborasi erat antara pemerintah desa, pengembang web lokal yang bertindak sebagai administrator, dan pelaku UMKM,” jelasnya. [Redaksi]