Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meragukan perundingan damai Israel-Palestina akan berlangsung kembali, dan menyalahkan Palestina.
Dia mengatakan Palestina sudah ‘tidak menghormati’ Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversialnya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
“Hormat harus diperlihatkan kepada Amerika Serikat atau kita tidak akan melangkah lebih lanjut,” katanya kepada para wartawan di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Kamis (25/1/2018).
Palestina mengatakan Amerika Serikat tidak bisa lagi dipertimbangkan sebagai ‘penengah yang netral’ dan Presiden Mahmoud Abbas menyebut pernyataan Trump tentang Yerusalem pada Desember lalu tersebut sebagai ‘tamparan abad ini’.
Duduk bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Trump kukuh dengan keputusannya yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
“Israel selalu mendukung Amerika Serikat jadi yang saya lakukan dengan Yerusalem adalah penghormatan dari saya.”
Sementara itu, AFP Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka. Dia mengulang kembali pandangan bahwa dengan ‘mengeluarkan Yerusalam dari meja (perundingan).
Israel menganggap Yerusalem sebagai ibu kota ‘abadi dan tidak dipisah’ sementara Palestina menuntut Yerusalem Timur -yang direbut Israel dalam Perang 1967- menjadi ibu kota dari negara masa depan mereka.
Keputusan Trump pada Desember tahun lalu memutus kebijakan netralitas yang diambil Amerika Serikat selama beberapa dekade dan juga keluar dari sikap bersama komunitas internasional.
Kenapa Palestina dituding bersalah?
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com