JAKARTA-Sastrawan dan wartawan senior, Remy Sylado atau Yapi Panda Abdiet Tambayong mendapat Penghargaan Kepeloporan Media pada Hari Pers Nasional (HPN) 2018. Panitia Pusat HPN 2018 menilai Remy Sylado pantas menerima penghargaan untuk kategori tokoh penulisan musik dan puisi di media.
“Penghargaan itu akan diberikan pada puncak peringatan HPN 2018 di Padang, 9 Pebruari mendatang,” kata Penanggung jawab HPN, Margiono, dalam pernyataan media yang diterima redaksi Joglosemarnews, Jumat (26/1/2018).
Margiono menjelaskan, Panitia Pusat HPN 2018 menganugerahkan Penghargaan Kepeloporan Media kepada 7 media massa dan seorang tokoh yang diakui kepeloporan mereka di bidangnya.
Para penerima anugerah kepeloporan media tersebut merupakan hasil seleksi akhir dari Tim Kecil Penghargaan Bidang Media HPN 2018 yang dipimpin Marah Sakti Siregar.
“Tim Kecil Kepeloporan Media sebelumnya telah menyeleksi, menilai dan kemudian memilih para pemenang dari sejumlah usulan. Para penerima penghargaan dinilai dari sisi kepeloporan, gagasan, konsistensidan eksistensi media dan tokoh-tokoh di belakangnya. Pengusul berdatangan dari komunitas media dan umum, sertia usulan anggota Tim Kecil,” ujar Marah Sakti Siregar.
Anggota Tim Kecil Penghargaan Media lainnya adalah R. Widodo, Agus Sudibyo, Artini Suparmo dan Ahmed Kumia Soeriawidjaja.
Adapun secara lengkap, penerima penghargaan kepeloporan media pada HPN 2018 ini adalah sebabagai berikut: Surat kabar Republika (kategori media yang memelopori berita online di surat kabar), Majalah Jurnal Perempuan (kategori media yang aktif memperjuangkan hak perempuan), Remy Sylado atau Yapi Panda Abdiet Tambayong (kategori tokoh penulisan musik dan puisi di media), Majalah Suara Muhammadiyah dan Majalah Risalah Nahdlatul Ulama (kategori majalah dakwah perjuangan bangsa), Majalah Penyebar Semangat dan Majalah Jaya Baya (kategori media pelestari budaya dan sastra/Jawa), Majalah Mangle (kategori media pelestari budaya dan sastra/Sunda).
Remy Sylado yang menghabiskan masa kecilnya di Solo dan Semarang ini diniai layak menerima penghargaan di bidang kepeloporan penulisan musik dan puisi di media.
Ia memulai karier sebagai wartawan majalah Tempo, redaktur majalah Aktuil Bandung. Dia banyak menulis kritik, puisi, cerpen, novel, drama, kolom, esai, sajak, roman populer, juga buku-buku musikologi, dramaturgi, bahasa, dan teologi. Ia juga seorang musisi.(Marwantoro)