SRAGEN– Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengingatkan kepada jajaran PNS di lingkungan Pemkab untuk lebih giat lagi mengikuti pengajian rutin yang digelar oleh Pemkab. Hal itu disampaikan setelah ia melihat jumlah PNS yang hadit di pengajian ruti PNS semakin menyusut dan mreteli.
Seperti pada pengajian rutin terakhir di Pendopo Rumah Dinas Bupati dalam rangka untuk meningkatkan mental dan spiritual, Rabu (31/1/2018).
Dalam sambutannya Bupati Sragen merasakan semakin berkurangnya ASN yang hadir pada kegiatannya pengajian.
“Saya melihat semakin hari tidak semakin banyak yang datang tetapi semakin habis yang hadir pada pengajian rutin ASN”, ujar Bupati.
Kemudian ia melanjutkan bahwa bekerja tidak akan pernah ada habisnya. Jika tidak memaksakan diri untuk meluangkan waktu.
“Oleh karena itu marilah sama-sama mengingatkan, Pekerjaan tidak habisnya, kalau kita tidak memaksa diri untuk meluangkan waktu tidak mungkin akan terwujud”, tegas Bupati.
Bupati menyampaikan pengajian yang diselenggarakan pada jam kerja dengan harapan agar yang datang lebih banyak, tetapi kenyataannya sama saja, seperti dilaksanakan pada waktu malam hari.
Diwaktu-waktu yang akan datang bupati menghimbau agar para ASN agar hadir lebih banyak lagi.
“Karena tujuan pengajian untuk meningkatkan rohani setiap bulannya bagi para ASN di Kabupaten Sragen,” tukasnya.
Jika untuk urusan administrasi pemerintahan kami selalu mengingatkan dan mengevauasi kinerjanya untuk bekerja sesuai target yang telah ditetapkan dan sesuai aturan dan aturan regulasi. Akan tetapi kalau urusan rohani tentunya kami mohon para kyai dan alim ulama untuk turut serta bisa mengingatkan agar pengabdian kami kepada masyarakat tidak pernah luntur, ujarnya
Sementara itu KH. Abdul Karim pada kesempatan tersebut menyampaikan perihal 4 mutiara yang terdapat pada diri manusia.
“Sungguh Allah menciptakan manusia dalam keadaan yang paling bagus dan paling sempurna”, jelasnya
Mutiara yang tidak ternilai harganya. Empat mutiara itu adalah pertama, manusia dikarunia Agama, harus dijaga dan dipelihara.
Perusak agama adalah iri, dengki dan hasut; kedua, manusia diberikan akal, dengan akal manusia dapat membedakan mana yang baik maupun yang buruk. Ketiga, manusia diberikan sifat malu, yaitu malu terhadap Allah jika tidak bisa melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya; dan yang keempat, amal sholeh. Wardoyo