JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Terungkap, Ini Ternyata Pemicu Aksi Pengeroyokan Sadis Siswa SMP Kerjo yang Videonya Viral

Para siswa SMP Kerjo pelaku pengeroyokan saat diperiksa polisi. Foto/istimewa
   

 

Para siswa SMP Kerjo pelaku pengeroyokan saat diperiksa polisi. Foto/istimewa

KARANGANYAR– Teka-teki pemicu aksi pengeroyokan sadis siswa SMP di Kerjo,  Karanganyar yang videonya viral dua hari silam,  akhirnya terjawab. Saat dibawa dan dimintai keterangan oleh polisi,  para siswa SMP Muh Kerjo itu mengakui aksi pengeroyokan dipicu oleh salah paham karena gleyeran.

Menurut pengakuan pelaku pengeroyokan, kejadian bermula karena salah paham. Sebelum kejadian, korban mengendarai motor dan melintas di depan salah satu pelaku. Menurut pelaku, korban memainkan gas motor atau nggleyer.

“Ada banyak di video, tetapi yang mengeroyok hanya enam anak. Menurut cerita salah paham, tesinggung lalu mengajak temannya mengeroyok korban. Korban [pelajar SMPN 3 Satu Atap Kerjo] datang minta maaf tetapi malah dikeroyok. Korban tidak tahu kalau mau dikeroyok,” tutur salah satu siswa pelaku pengeroyokan Jumat (9/2/2018).

Polisi akhirnya menyelesaikan kasus itu lewat mediasi dan damai dengan pertimbangan usia pelaku dan korban di bawah umur. Setelah mediasi, anggota Satuan Binmas Polres Karanganyar dan Satlantas Polres Karanganyar datang ke tiga sekolah, yakni SMPN 2 Kerjo, SMP Muhammadiyah 5 Kerjo, dan SMPN 3 Satu Atap Kerjo pada Jumat (9/2/2018)pagi.

Kasat Binmas Polres Karanganyar, AKP Suwarsi, mengumpulkan seluruh siswa di halaman sekolah. Mereka diminta belajar sungguh-sungguh dan menghindari berbagai bentuk kenakalan remaja. Suwarsi mengajak pelajar tidak melakukan perundungan di dunia maya maupun dalam kehidupan sehari-hari.

“Pembinaan dan penyuluhan di SMPN 3 Satu Atap Kerjo, SMPN 2 Kerjo, dan SMP Muhammadiyah 5 Kerjo. Terkait kejadian kemarin [pengeroyokan]. Kami ingatkan yang bisa menata masa depan adalah pelajar sendiri. Kami hanya bisa mendampingi dan mengingatkan. Tingkatkan iman dan takwa kepada Tuhan dan bergabung dengan komunitas yang positif. Ujaran kebencian dan hoak itu harus diputus. Jangan malah disebarkan,” tutur Kasat Binmas Polres Karanganyar, AKP Suwarsi, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto, Jumat.

Sementara itu, Kepala SMP Muhammadiyah 5 Kerjo, Sutar, menyampaikan guru dari tiga sekolah sudah berkumpul pada Kamis. Saat itu, seluruh guru berkumpul untuk mengenali siswa yang ada di video tersebut. Hasil pertemuan dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

“Harapan kami kejadian kali pertama itu tidakk terulang. Ini pembelajaran untuk anak-anak. Mudah-mudahan anak-anak lebih hati-hati menggunakan media sosial. Sekolah tidak memperbolehkan siswa membawa handphone. Satu pekan sekali, kami mengoperasi tas. Kejadian itu di luar jam pelajaran dan tidak di lingkungan sekolah,” tutur Sutar.

Kejadian bermula dari salah satu siswanya memasang status pada aplikasi whatsapp. Dari situlah, video beredar. Tetapi, Sutar menyampaikan bahwa siswa yang memasang status itu bukan orang yang menyebarkan ke media sosial. Wardoyo

 

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com