JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Barisan Muda NU dan Anshor Sragen Mulai Berontak. Sebut Ada Pengkhianatan Aspirasi, Desak Evaluasi Kepengurusan DPC Besar-Besaran

Ketua PC Anshor Sragen. Foto/Wardoyo
   
Ketua PC Anshor Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN- Mendekati habisnya masa khidmat kepengurusan Ketua DPC PKB Sragen Maret 2018 dan menjelang Musyawarah Cabang (Muscab) ,  dinamika di internal nahdliyin dan barisan muda sayap NU kian menggeliat. Sejumlah tokoh muda dari Pengurus Cabang Anshor mendesak Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) melakukan evaluasi atas kinerja DPC PKB Sragen yang selama ini dinilai banyak mengundang kekecewaan dari kalangan nahdliyin maupun komunitas muda NU.

Hal itu terungkap dari sorotan yang disampaikan Ketua PC Anshor Sragen,  Endro Supriyadi dan Sekretaris PC Anshor,  Krisna,  Selasa (20/3/2018). Endro mengungkapkan aspirasi yang terjaring dari komunitas anak muda NU dan mandat dari kiai-kiai NU yang dilakukannya,  mayoritas memang menghendaki agenda Muscab segera digelar.

Lewat Muscab,  diharapkan bisa dilakukan evaluasi besar-besaran terhadap kinerja DPC maupun delegasi PKB di DPRD yang selama ini banyak dinilai kurang maksimal dalam mengakomodasi aspirasi warga NU maupun barisan mudanya.

“Pandangan anak muda NU dan hasil konsultasi serta mandat dari kiai-kiai, memang semua sepakat menghendaki bagaimana agar ke depan NU dan PKB Sragen ini bisa lebih sinergis. Karena suara-suara yang kami tangkap di bawah,  baik dari kalangan muda NU maupun konstituen nahdliyin, selama ini ada perasaan kecewa berat karena Fraksi kurang bisa mengakomodir aspirasi. Bahkan kasarannya mereka merasa ada pengkhianatan terhadap konstituen. Fraksi memang tak serta merta disalahkan karena mereka begitu  mungkin akibat kurangnya kontrol dari partai,” paparnya kepada wartawan di kantor PC NU Sragen.

Baca Juga :  18 Motor Disita! Tim Gabungan Polres Sragen Berantas Balap Liar di Jalan Raya Sragen-Ngawi

Endro mencontohkan dari sisi anggota DPRD PKB,  selama ini dinilai kurang bisa maksimal memperjuangkan aspirasi nahdliyin. Menurutnya harusnya legislator yang duduk di komisi sebagai representasi dari suara warga nahdliyin,  bisa lebih maksimal lagi dalam mengawal kebijakan maupun anggaran yang berpihak pada nahdliyin.

Seperti di Komisi IV, misalnya, mestinya bisa memperjuangkan anggaran untuk sekolah Maarif yang dimiliki NU, pesantren maupun kebijakan lain. Sebaliknya,  menurutnya yang terjadi justru banyak konstituen di bawah yang terkadang frustasi karena aspirasinya terabaikan sehingga memilih berpaling ke partai lain.

“Bahkan belakangan malah sampai muncul istilah suara NU itu suara mubazir. Ya karena merasa komunikasi dan aspirasi bawah nggak terakomodasi oleh fraksi di parlemen. Kami enggak menyalahkan fraksi atau DPC,  tapi momentum Muscab ini mari dijadikan untuk evaluasi menyeluruh demi sinergitas lebih baik, ” jelasnya.

Ia pun tak menafikan kinerja DPC saat ini yang dipegang Ketua Mukafi Fadli,  juga punya sisi keberhasilan karena dari hitungan kursi di DPRD Sragen naik dari lima menjadi tujuh.  Akan tetapi kenaikan itu dinilai tak membawa manfaat ketika realitanya tak dibarengi dengan kesungguhan anggota fraksi memperjuangkan aspirasi konstituen nahdliyin.

Tak hanya sisi sinergitas,  ia juga berharap evaluasi juga dilakukan dari aspek tata kelola partai. Mulai dari transparansi keuangan, administrasi hingga regenerasi kepengurusan di tingkat bawah yang dianggap sangat minim.

“Bahkan ada PAC yang stempel saja sampai enggak punya. Bisa dilihat juga,  orang yang duduk di struktur partai di bawah saat ini kebanyakan masih orang lama. Ibaratnya mereka seperti mati segan hidup tak mau. Padahal potensi barisan muda dan sayap partai itu sangat besar cuma selama ini kurang dilibatkan,” tukasnya.

Baca Juga :  Partisipasi Pemilih Pemilu 2024 di Sragen Meningkat di Angka 84.74% Ketua KPU Sragen Prihantoro: Angka Ini Melebihi Target

Ia mengklaim suara aspirasi itu muncul bukan hanya dari barisan muda Anshor akan tetapi juga dari Fatayat dan IPPNU. Soal figur Ketua DPC yang akan dijagokan,  ia tak menyoal siapapun yang terpilih dan menyerahkan sesuai mekanisme yang berjalan di partai. Poin terpenting menurutnya pimpinan DPC bisa lebih memperbaiki sinergitas dan amanah dalam mengakomodasi amanah warga NU yang selama ini menyokong PKB.

Sekretaris PC Anshor,  Krisna menguatkan bahwa selama ini ia memandang DPC kurang tanggap dalam menangkap aspirasi anak muda NU. Termasuk fraksi dianggap hanya mendekat dan membutuhkan barisan muda dan sayap NU ketika mendekati momen Pilkada atau Pileg saja.

“Setelah mereka jadi,  ya sudah nggak digagas lagi.  Komunikasi terputus,  padahal kalau momen politik itu rata-rata yang gerak anak muda. Malah kebanyakan di PAC itu akrabnya malah dengan partai lain.  Ini kan ironis sekali, ” imbuhnya.

Ia berharap ke depan DPC dan Fraksi PKB tak lagi mengabaikan tapi lebih sinergis dengan energi muda dan sayap NU. Sehingga potensi besar dari semua lapisan baik di partai,  hingga sayap NU serta barisan muda bisa lebih tergali secara maksimal. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com