BANGKA BELITUNG–Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise meminta Pemerintah Daerah segera memenuhi indikator puskesmas ramah anak yang juga berpengaruh terhadap terwujudnya Kabupaten/ Kota Layak Anak (KLA).
Dalam rilis yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (2/3/2018), ada beberapa indikator. Diantaranya penyediaan tempat bermain ramah anak, tenaga medis yang melayani dengan ramah, dan pelayanan gizi yang memadai bagi anak–anak. Jika puskesmas memenuhi indikator tersebut, maka Kementerian PPPA mendorong Pemerintah Daerah untuk memberikan dukungan sehingga dapat menjadi puskesmas ramah anak.
Selain puskesmas ramah anak, Pemerintah Daerah juga diharapkan mampu mewujudkan posyandu ramah anak. Puskesmas ramah anak dapat memberikan pendampingan terhadap posyandu untuk menjangkau kebutuhan masyarakat, khususnya di pedesaan. Puskesmas ramah anak ini harus mendampingi posyandu–posyandu yang ada di sekitar mereka agar menjadi posyandu ramah anak.
“Saya juga paham betul puskesmas belum mampu menjangkau seluruh masyarakat di pedesaan. Namun, posyandu–posyandulah yang telah tersedia dan dapat menjangkau kebutuhan masyarakat di pedesaan. Kami juga akan menggandeng para pelopor kesehatan anak yang dapat mengedukasi masyarakat, terutama kaum ibu di puskesmas atau posyandu. Jadi, selain mewujudkan puskesmas ramah anak, Pemerintah Daerah juga harus berusaha mewujudkan posyandu ramah anak,” tandas dia.
Berdasarkan pengalaman, kalangan ibu terkadang merasa malas untuk membawa anak–anak mereka ke posyandu. Karena situasinya yang kurang nyaman dan fasilitas posyandu tersebut kurang memadai, baik bagi perempuan maupun anak–anak.
“Posyandu ramah anak penting dan menentukan bagi ibu untuk bersemangat membawa anaknya ikut serta,” kata dia. Aris Arianto