JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Baru 4 Bulan Dibangun, Jalan Sambi-Sambirejo Bernilai Miliaran Dilaporkan Sudah Ambrol

Kondisi talud yang ambrol di jalur Sambi-Sambirejo. Foto/istimewa
   
Kondisi talud yang ambrol di jalur Sambi-Sambirejo. Foto/istimewa

SRAGEN-  Jalan penghubung antar kecamatan Sambi-Sambirejo dilaporkan sudah ambrol. Padahal jalan kabupaten tersebut belum lama selesai dikerjakan dan masih dalam tahap perawatan.

Ambrol ditemukan pada talud di Desa Sambi sepanjang hampir belasan meter. Kondisi itu sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu dan sempat terbiarkan terbengkalai tampa perbaikan.

“Proyek jalan Sambi-Sambirejo itu dikerjakan dengan APBD 2017 dan selesai antara November-Desember. Mestinya masih dalam masa perawatan.  Tapi masyarakat sudah melaporkan ada talud ambrol, belum ada respon, ” papar Ketua Team Operasional Penyelamatan Aset Negara RI (Topan-RI), Agus Triyono,  Rabu (25/4/2018).

Menurutnya ambrolnya talud itu sangat membahayakan. Sebab dengan posisi talud yang ambrol membuat jalan yang berkonstruksi cor itu tanpa bahu jalan.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Kondisi itu sangat rawan membuat pengendara atau kendaraan besar terperosok atau terjatuh apabila berpapasan terlalu ke tepi.

Agus menyayangkan kualitas proyek yang sudah ambrol padahal baru beberapa bulan selesai. Ia mempertanyakan spesifikasi teknis dari DPUPR yang digembar-gemborkan berkualitas tinggi dan digaransi awet hingga lima tahun.

“Dengan baru sekitar empat bulan saja sudah ada yang ambrol, masyarakat akhirnya yang dirugikan. Harusnya dengan anggaran yang mahal masyarakat dapat jalan yang bagus. Lha fungsinya syarat lelang diperketat bahkan sampai diretender katanya demi kualitas itu gimana?,” urai Agus.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Ditambahkan Agus,  proyek jalan Sambi-Sambirejo dikerjakan oleh PT AJR dari Jakarta. Dengan ambrol yang terbengkalai,  hal itu sangat merugikan masyarakat sebagai pengguna.

“Ya sempat khawatir. Karena yang ambrol itu jalannya menurun dan sampingnya sudah parit yang kedalaman 50 sentimeter.  Kalau papasan dan terlalu minggir kendaaraan bisa langsung anjlok dan terguling, ” tutur Warno,  warga Sambi.

Sementara,  pantauan di lapangan Rabu (25/4/2018), titik yang ambrol baru direspon dengan ditandai adanya material dan sudah mulai ditangani.

Pihak DPUPR Sragen gagal dimintai konfirmasi. Saat dihubungi wartawan, HP Kepala DPU PR,  Marija, menunjukkan nada dialihkan. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com