SRAGEN- TRY (25) pemuda asal Dukuh Pucang RT 25, Desa Bedoro, Sambungmacan yang membuat geger hendak membunuh bapaknya dengan senjata tajam. Minggu (13/5/2018), mengaku menyesal telah melakukan perbuatan itu. Hal itu ia ungkapkan ketika dievakuasi untuk menjalani pengobatan di rumah sakit jiwa daerah (RSJD) Solo, Senin (14/5/2018).
“Dia sudah menyesal dan tidak akan melakukan perbuatan itu lagi,” papar Ketua Karang Taruna Bedoro, Harsono Prajoko yang ikut mengantar ke RSJD.
Harsono menuturkan selama menunggui di RSJD kemarin, TRY mengaku ingin cepat pulang dan bekerja kembali.
Harsono menguraikan selama perjalanan TRY yang sempat kalap, sudah tidak ngamuk lagi. Hal itu karena tangannya diborgol dan dikawal bersama dua personel Polsek Sambungmacan.
“Selama di mobil nggak berontak lagi, ” tuturnya.
Harsono menuturkan dirinya memang sudah dipasrahi oleh orangtua TRY untuk membantu mengurus TRY di RSJD. Selain sudah tua, kebetulan orangtua TRY juga kalangan ekonomi tidak mampu dan hanya hidup dari buruh tani.
“Kebetulan kami juga dekat dengan keluarganya. Tapi jujur kondisi orangtuanya juga mesakne Mas. Hanya buruh tani yang hasilnya nggak seberapa. Kadang tiap hari masih dimintai uang jajan dan rokok sama TRY. Itulah sebabnya ketika kemarin dimintai uang untuk piknik masih disemayani. Rupanya itu membuat TRY ngamuk, ” tuturnya.
Ia juga menyampaikan awalnya orangtua TRY menolak dibawa ke RSJD dengan alasan tak tega dan khawatir siapa yang mengurusi di sana. Namun setelah ia berikan pemahaman bahwa di RSJD dilakukan pengobatan dan demi kenyamanan keluarga dan lingkungan, barulah orangtua mereka mengijinkan.
“Alhamdulilah untuk biaya yang mereka takutkan sudah tidak ada masalah karena semua ditangani dengan Jamkesmas sehingga tidak membayar Mas, ” imbuh Harsono.
Seperti diberitakan, warga di Desa Bedoro, TRY (25) membuat geger setelah mengamuk dan nekat hendak membunuh bapaknya dengan benda tajam. Aksi nekat itu hanya dipicu karena minta uang Rp 100.000 untuk biaya piknik tidak diberi.
Soal rencana piknik karang taruna, Harsono memastikan tetap jadi. Pikniknya ke Parangtritis dan tidak terpengaruh dengan insiden itu. Wardoyo