JOGLOSEMARNEWS.COM Market Ekbis

Rupiah Sempat Terpuruk, Seperti Ini Penjelasan Jokowi

   
Ilustrasi/Tribunnews

JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengingatkan para menterinya untuk selalu waspada terhadap risiko ketidakpastian ekonomi dan keuangan global yang dipicu kebijakan normalisasi moneter di Amerika Serikat.

Menurut dia, kebijakan AS tersebut telah banyak mengakibatkan depresiasi mata uang negara-negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia.

“Tapi Alhamdulillah, dibandingkan negara-negara yang lain, kita masih jauh lebih baik,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Ratas tersebut membahas kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2019.

Jokowi menambahkan, faktor eksternal lain yang harus diwaspadai mengenai fluktuasi harga minyak, potensi barang dagang Amerika-Tiongkok, serta kondisi geopolitik internasional.

“Kita juga perlu menyiapkan mitigasi ketidakpastian global ini,” kata Kepala Negara.

Rupiah pekan lalu sempat menembus level Rp 14.000 per dollar AS, yang merupakan posisi terburuk setelah krisis moneter tahun 1998 silam.

Namun pada Senin (14/5/2018) sore, rupiah mulai sedikit menguat terhadap dollar AS.

Mengacu pada Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah menguat ke angka Rp 13.976 per dollar AS. # Tribunnews

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com