SRAGEN- Teka-teki aksi bunuh diri dengan cara menggantung diri yang dilakukan Timin (55) warga Dukuh Pucung RT 23, Jurangjero, Karangmalang Sabtu (5/5/2018) petang akhirnya terjawab. Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi pria paruh baya itu diduga nekat mengakhiri hidupnya karena ini.
“Dari riwayat korban mengalami depresi mempunyai sakit menahu,” papar Kapolsek Karangmalang, AKP Mujiono mewakili Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman Minggu (6/5/2018).
Akibat sakitnya itu, Kapolsek menuturkan korban sebelumnya sudah 2 kali mencoba bunuh diri dengan menggantung diri. Akan tetapi dua kali aksi pertamanya itu gagal terlaksana karena dipergoki oleh keluarga.
Karena keluarga sudah mengiklaskan sebagai musibah, jasad korban langsung diserahkan kepada kerabat untuk dimakamkan.
Kapolsek menambahkan korban dimakamkan di pemakaman dukuh setempat. Seperti diberitakan, aksi gantung diri Timin menambah gempar Sragen setelah satu jam sebelumnya aksi serupa dilakukan tamu di Hotel Palma Sragen, Sabtu (5/5/2018) pukul 15.00 WIB.
Timin (55) warga Dukuh Pucung RT 23, Jurangjero, ditemukan gantung diri di rumahnya. Korban ditemukan meregang nyawa setelah menggantung menggunakan kain jilbab yang diikatkan di atas kayu atas pintu rumah belakangnya.
Data yang dihimpun di lapangan, korban ditemukan kali pertama oleh anaknya, Pipit (17) yang masih pelajar. Ia yang baru pulang dari sekolah, langsung histeris mendapati bapaknya sudah meregang nyawa dengan posisi menggantung.
Teriakannya mengundang kedatangan kakaknya, Sutrisno Muji dan tetangga. Mereka sempat berinisiatif menurunkan korban dari gantungan dan berusaha menolonh dengan merebahkan di ranjang karena tubuhnya dicek masih hangat.
Namun setelah dicek nadinya, ternyata korban sudah dipastikan tak bernafas.
Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman melalui Kapolsek Karangmalang, AKP Mujiono mengatakan dari hasil olah TKP dan identifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.
“Korban murni bunuh diri. Hanya ditemumkan ciri bahwa korban meninggal karena gantung diri. Diantaranya keluar air mani pada kemaluan korban, ada bekas jeratan pada leher korban,” paparnya Minggu (6/5/2018). Wardoyo