BANDUNG- Fenomena alam gerhana bulan total diperkirakan bakal terjadi pada 28 Juli 2018 mendatang. Peristiwa alam itu diperkirakan akan tergolong istimewa dan menjadi gerhana terlama dengan waktu 103 menit.
Fenomena itu secara utuh dan sebagian bisa disaksikan dari seluruh penjuru Indonesia. Gerhana bulan terlama berikutnya baru akan terulang lagi mulai 2123 selama 106 menit tapi tidak bisa disaksikan di Indonesia.
Menurut perhitungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Gerhana Bulan Total Terlama berikutnya yang bisa disaksikan di Indonesia yaitu pada 2141 selama 106 menit juga.
“Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 merupakan peristiwa langka, BMKG akan melakukan pengamatan tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly lewat keterangan tertulis Jumat (20/7/2018).
Tempat pengamatan berjumlah 20 lokasi lebih. BMKG juga berencana menyiarkan langsung proses gerhana bulan total itu lewat http://www.bmkg.go.id/gbt. Masyarakat dapat mengakses website BMKG untuk mengikuti proses pengamatan secara langsung jika di daerahnya terhalang oleh kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk pengamatan.
Sebelumnya, Gerhana Bulan Total terlama terjadi pada 16 Juli 2000 selama 106 menit. Gerhana pada 28 Juli nanti bakal menjadi yang terlama pada abad ke-21.
Gerhana bulan yang terjadi akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan. Peristiwa ini hanya berlangsung saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Menurut Sadly, gerhana bulan merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga cahaya tidak semuanya sampai ke bulan.
Selain BMKG, institusi lain dan komunitas astronomi merencanakan pengamatan peristiwa Gerhana Bulan Total 28 Juli nanti. “Ada pengamatan, tapi tidak untuk publik,” kata Gunawan Admiranto, peneliti Astronomi dan Astrofisika di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Bandung, Jumat (20/7/2018).
Sementara penggemar astronomi yang tergabung dalam komunitas Langit Selatan Bandung, mengajak publik untuk pengamatan bersama di atap sebuah hotel di daerah Bandung utara. Peserta yang berminat diminta mendaftar via website komunitas itu.