SOLO- Pembangunan jalan layang (flyover) Manahan ditargetkan selesai pengerjaannya awal Oktober 2018 mendatang. Proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) tersebut sampai awal Juli 2018 telah mencapai progress 35% pengerjaan.
Site Manager PT Yasa Patria Perkasa sebagai kontraktor proyek, Ari Wahyudi mengungkapkan, pengerjaam mencapai 35% hingga awal Juli 2018 tersebut telah sesuai dengan jadwal.
“Pengerjaannya sudah sesuai dengan jadwal. Dan kami tetap optimis 65% sisa pengerjaan proyek pembangunan flyover dapat dicapai dalam kurun waktu empat bulan ke depan karena targetnya 5 Oktober 2018,” ujarnya, Kamis (12/7/2018).
Sementara itu, Pejabat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Semarang, Herdian Syahputra, menambahkan, pengerjaan proyek flyover Manahan telah menggunakan teknologi corrugated mortar busa pusjatan (CMP) sehingga pembangunannya tidak memerlukan waktu lama.
“Teknologi CMP merupakan pengembangan teknologi timbunan ringan mortar busa dengan struktur baja bergelombang. Teknologi CMP sebelumnya pernah digunakan juga oleh KemenPUPR saat membangun flyover Antapani di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar),” ujarnya.
Ditambahkan Herdian, kelebihan teknologi CMP ini memang terletak pada masa konstruksinya yang lebih cepat 50% jika dibandingkan dengan konstruksi beton.
“Jika menggunakan konstruksi beton butuh waktu pengerjaa 12 bulan, maka dengan tekologi CMP pegerjaan menjadi hanya memerlukan waktu kurang lebih 6 bulan. Secara waktu lwbih efisien. Dan penggunaan teknologi CMP juga menguntungkan dalam efisiensi anggaran,” pungkasnya. Triawati PP