BOYOLALI– Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo memaksimalkan pelayanan kepada para jamaah calon haji hingga ke hal paling detil. Termasuk terkait layanan kamar asrama, PPIH memberikan servis terbaik untuk mereka.
Menurut Kasubag Humas PPIH Embarkasi Solo, Afief Mundzir, pelayanan kepada para jamaah calon haji selalu diberikan yang terbaik dan semaksimal mungkin. Peningkatan pelayanan dilakukan dari tahun ke tahun, termasuk kali ini meskipun kuota haji telah kembali normal.
Sepetti diketahui, jumlah jamaah calon haji yang diberangkatkan melalui Embarkasi Solo kali ini sebanyak 34.112 orang dimana jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yakni 33.637 orang. Peningkatan sekitar 1.000 an jamaah calon haji tersebut memberikan pengaruh terhadap pelayanan dari PPIH.
“Kuota haji di Indonesia sudah normal kembali termasuk di Embarkasi Solo jumlahnya naik tahun ini. Dan layanan terhadap para jamaah calon haji juga tetap harus maksimal. Termasuk dalam hal penerimaan dimana tahun sebelumnya kedatangan jamaah calin haji di embarkasi Solo maksimal tiga kloter (kelompok terbang) sehari. Kalau 2018 ini kedatangan bisa sampai lima kali per hari,” urai Afief, Jumat (20/7/2018).
Dikatakan Afief, dengan bertambahnya jumlah jemaah juga berpengaruh pada layanan di kamar Asrama Haji yang terletak di Donohudan, Ngemplak, Boyolali tersebut. Misalnya dalam hal pergantian penggunaan kamar yang berjalan relatif cepat.
“Para jamaah pada tiga tahun terakhir menginap di asrama kurang lebih 24 jam, sedangkan sekarang hanya sekitar 10 hingga 20 jam saja. Otomatis katering juga menyesuaikan. Kita sudah kondisikan seluruh fasilitas yang diberikan sudah sesuai dengan ketentuan. Hak-hak jemaah semua dicukupi,” paparmya.
Ditambahkan Ketua Tim Pemantau Haji Inspektorat Jateng, Titik Orbawati, kinerja PPIH Embarkasi Solo sudah relatif baik hingga saat ini.
“Tim pengawas dari inspektorat akan terus disini hingga selesai. Lima hari sekali kita ganti personel untuk mengawasi mulai dari penerimaan jemaah, fasilitas kamar, dapur, hingga penyerahan hak-hak lainnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi layanan kepada para tamu Alloh,” tukasnya.
Titil memgatakan, beberapa hal yang menjadi fokus pengawasan adalah layanan dasar jemaah. Misalnya fasilitas tidur dan makanan untuk jemaah. Dia mendatangi langsung setiap kamar dan memastikan jika kamar untuk jemaah dalam keadaan bersih. Terlebih setiap pergantian pengguna.
“Sprei itu harus diganti setiap kali ada jemaah yang baru datang.Tidak boleh kalau sprei tetap dipakai untuk beberapa kloter. Sudah saya cek sendiri, sprei diganti dan dicuci. Kemudian tenaga masak juga harus steril saat menata makanan, memakai plastik saat menyentuh atau memindah makanan yang tidak ada bungkusnya,” pungkasnya. Triawati PP
