SUKOHARJOโ Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan menggelar pengukuhan Guru Besar (Gubes) Ilmu Pendidikan Ilmu Sosial, Prof Tjipto Subadi, Sabtu (1/9/2018) mendatang, di Gedung Siti Walidah.
Dalam pidato pengukuhannya, Prof Tjipto Subadi mengangkat tema Lesson Study dengan tema โModel Pembinaan Guru Ilmu Sosial Berbasis Lesson Study Menuju Pendidik Profesionalโ. Tema tersebut diangkat dari latar belakang sejumlah pakar pendidikan yang menilai kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah.
โDan dari sejumlah penelitian, hal tersebut disebakan karena kesalahan paradigma pendidikan, model pembinaan guru dan strategi pembelajaran, serta masalah praktis penyelenggaraan pendidikan seperti biaya, sarana prasarana, kesejahteraan guru,โ ujarnya, dalam Jumpa Pers, Kamis (30/8/2018).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa data dari 146.052 SD di Indonesia hanya ada 8 SD yang mendapat pengakuan duni dalam kategori The Primary Years, untuk SMP dari 20.918 hanya ada 8 SMP yang masuk kategori The Middle Years program san dari 8.036 SMA hanya ada 8 yang mendapat pengakian dunia kategori The Doploma.
โKami melihat tidak ada semangat dan komitmen guru untuk membina diri sendiri, karena kualitas SDM sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Dan program zonasi yang saat ini dilaksanakan tidak efektif atau berpengaruh pada kualitas pendidikan. Hanya menyasar pemerataan kemampuan siswa (kepandaian),โ imbuhnya.
Untuk itu, dirinya mengenalkan metode Lesson Study untuk menuju pendidik profesional. Lesson Study adalah model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif berkelanjutan. Secara singkat melalui rangkaian planning โ doing โ seeing atau plan โ do โ see.
โLesson study merupakan suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif, dan berkelanjutan, berlandaskan prinsip prinsip kolegialitas yang saling membantu dalam belajar untuk membangun komunitas belajar. Secara singkat dan sederhana, jika guru ingin meningkatkan pembelajaran adalah melakukan kolaborasi dengan guru lain untuk merancang, mengamati, dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan,โ tukasnya. Triawati PP