![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/09/IMG20180803103413-640x400.jpg?resize=500%2C313&ssl=1)
SRAGEN- Penyebaran virus HIV/AIDS di Sragen semakin mengkhawatirkan. Tak hanya kalangan risiko tinggi, penyebaran AIDS ternyata juga sudah ditemukan di kalangan pedagang pasar, pengamen maupun anak jalanan.
Hal itu terungkap dari hasil tes VCT yang digelar Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Sragen terhadap para pedagang pasar, sopir, anak jalanan, gelandangan hingga pengemis di sekitar Pasar Bunder.
“Kemarin dari kegiatan tes yang kita lakukan di Pasar Bunder, dari sekitar 35 yang dites, ada dua yang positif,” papar Pengelola Program KPA Sragen, Wahyudi, belum lama ini.
Ia menuturkan kalangan pasar, pedagang, sopir, pengamen dan anak jalanan menjadi sasaran sosialisasi dan tes, lantaran mereka juga masuk kelompok risiko tinggi tertular HIV/AIDS.
Selain dites VCT, mereka juga diberikan sosialisasi terkait pengertian HIV/AIDS, bahaya dan pencegahannya.
Wahyudi menambahkan kegiatan sosialisasi dan tes itu akan terus digencarkan untuk menekan penyebaran HIV/AIDS di Sragen.
Sementara pantauan di lokasi, hampir sebagian yang mengikuti tes memang didominasi anak jalanan, gelandangan, pengamen keliling, sebagian sopir hingga pedagang.
“Belum pernah tes Mas. Baru kali ini. Takut suntik. Belum tahu juga AIDS itu apa,” ukar Suti (50) pengamen keliling asal Jenar yang sering mangkal di Pasar Bunder dan sekitarnya. Wardoyo