WONOGIRI-Saat ini pencetakan KTP elektronik (e-KTP) di Wonogiri sudah bisa dilakukan di tingkat kecamatan. Langkah itu disebut bisa menghemat anggaran hingga miliaran rupiah.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Wonogiri, Sungkono mengatakan, kebijakan itu jauh lebih efisien jika dibandingkan dengan pencetakan e-KTP yang terpusat di kantor dinas.
“Ada penghematan khususnya biaya transportasi yang dikeluarkan masyarakat. Penghematan ditaksir bisa mencapai Rp 2,5 miliar,” ujar dia di sela peluncuran Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (GISA) di Balai Desa Pule Kecamatan Selogiri, Jumat (26/10/2018).
Dia mengungkapkan, sejak awal Januari 2018 lalu pihaknya sudah mencetak 103.170 keping e-KTP. Jika ongkos transportasi masyarakat untuk mengurus KTP dari rumah ke kantor Disdukcapil diasumsikan rata-rata sebesar Rp 25.000 per orang, maka total biaya transportasi yang dikeluarkan 103.170 warga tersebut bisa mencapai Rp 2,5 miliar.
“Tetapi jika pencetakan e-KTP dapat didekatkan di kecamatan, masyarakat dapat menghemat tenaga, waktu, dan biaya-biaya lainnya,” terang dia.
Bupati Wonogiri Joko ‘Jekek’ Sutopo meminta para kepala desa dan perangkatnya untuk membangun basis data kependudukan. Pasalnya, beberapa data menurutnya kurang valid. Misalnya, ada 362.015 orang Penerima Bantuan Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (PBI BPJS) yang dibiayai pemerintah. Tetapi yang tepat sasaran ternyata hanya sekitar 79.000 orang.
Hal itu sangat ironis karena uang negara yang seharusnya dimanfaatkan untuk rakyat miskin ternyata digunakan untuk membiayai orang mampu. Penyebab ketidakakuratan data bersumber dari proses pendataan. Oleh karenanya, dilakukan validasi dan verifikasi data agar progam-program pemerintah tepat sasaran. Aris Arianto