JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Semarang

Pangkas Rantai Distribusi Beras, Jateng Segera Bangun Pasar Induk Beras

Pasar murah beras di depan Pasar Kota Wonogiri.
ย ย ย 
Ilustrasi. Pasar murah beras di depan Pasar Kota Wonogiri.

SEMARANG–Kabar gembira bagi warga Jawa Tengah, khususnya bagi para petani. Guna memangkas rantai distribusi beras, di Jawa Tengah segera dibangun Pasar Induk Beras (PIB). Rencananya, PIB akan diisi langsung secara perorangan, kelompok maupun koperasi. Sehingga pengendalian dan pengawasan harga beras dapat dengan dikontrol.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, M Arif Sambodo, terkait rencana PIB ini sudah dirapatkan di Kementerian Perdagangan. Nantinya pembangunan PIB ini akan menggunakan anggaran dari pusat. “Pengelolaan pasar dan penyediaan lahannya dilakukan bersama antara Bulog dan Pemprov Jateng,” terang dia.

Baca Juga :  Mohammad Saleh : Kosgoro 1957 Jawa Tengah Solid Dukung Airlangga Hartarto Pimpin Golkar Kembali

Sementara itu, Divisi Pengembangan Bisnis dan Industri Hulu Bulog, Djoni Nur Ashari mengatakan, selain Jawa Tengah, Bulog juga memiliki rencana pembangunan PIB di daerah lain seperti Jawa Timur, Jawa Barat, NTB, Lampung dan Sumatera Selatan. Saat ini, pilot project sedang dikerjakan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sejauh ini pembangunan fisik PIB tersebut telah mencapai 50 persen.

Menurut dia, pemilihan Jawa Tengah sebagai salah satu daerah yang dibangun PIB, lanjut Djoni, karena daerah ini merupakan daerah dengan produksi komoditas padi yang besar. Selain itu, kualitas hasil giling di Provinsi Jawa Tengah juga terkenal sangat bagus. Jawa Tengah saat ini juga menjadi pemasok gabah/beras ke sebagian wilayah di Indonesia.

Baca Juga :  Golkar Dorong Pasangan Ahmad Luthfi โ€“ Wihaji dalam Pilgub Jateng Nopember Mendatang

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dikabarkan telah menyetujui rencana pembanguna nPasar Induk Beras (PIB) di Provinsi Jawa Tengah.

Ganjar menjelaskan, PIB akan diisi oleh orang yang berjualan beras dari seluruh Jawa Tengah. Mereka bisa petani langsung secara perorangan, kelompok tani , atau koperasi.

โ€œJadi ini momentum petani. Kalau petani punya kekuatan, punya koperasi, poktan yang bisa agresif begitu maka harganya bisa lebih kuat,โ€ kata Ganjar, Selasa (2/10/2018) lalu.ย Satria Utama

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com