![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/10/Pesawat-jatuh-1.jpg?resize=500%2C243&ssl=1)
TANGERANG- Manajemen maskapai Lion Air menyampaikan pesawat Lion Air JT-610 Rute Soekarno-Hatta, Tangerang ke Pangkalpinang yang hilang kontak di perairan sekitar Karawang sebenarnya terbilang baru.
Hal itu disampaikan manajemen Lion Air dalam rilis resmi kepada awak media, Senin (29/10/2018). Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menyampaikan pesawat Lion Air nomor penenerbangan JT 610 dengan rute penerbangan Cengkareng menuju Pangkalpinang mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pukul 06:20 WIB menuju Pangkalpinang. Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” (sekitar Kerawang).
Pesawat mengangakut 178 penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi termasuk dalam penerbangan ini ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.
Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8. Pesawat ini buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018. Praktis pesawat baru beroperasi selama dua bulan.
“Pesawat dinyatakan laik operasi,” paparnya.
Pesawat dikomandoi Capt. Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin. Masing-masing atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang.
“Lion air sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan berkerjasama dengan instansi terkait dan semua pihak sehubungan dengan kejadian ini,” tutupnya. Wardoyo