
JOGJA – Insiden terbaliknya kabin dalam wahana bianglala (kincir) angin yang berakibat pada jatuhnya salah satu pengunjung hingga luka-luka, memaksa Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyarta menghentikan wahana permainan tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dalam jumpa media terkait insiden pada Minggu (11/11/2018) malam tersebut.
“Dengan berbagai pertimbangan dan saya telah berkoordinasi kepada Kapolresta selaku penanggung jawab keamanan dan kamtibmas maka dengan ini diputuskan bahwa untuk wahana bianglala (kincir angin) dan kora-kora di area PMPS itu penyelenggaraannya dihentikan,” kata Haryadi kepada media di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (13/11/2018) siang.
Pemberhentian operasional wahana bianglala atau kincir angin dan kora-kora ini murni untuk menjaga keamanan dan kondusifitas masyarakat dalam merayakan sekaten.
Kejadian tersebut merupakan insiden pertama kalinya dalam sejarah penyelenggaraan sekaten di Alun-Alun Utara Yogyakarta tersebut.
Pemkot selaku Penyelenggara Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) merasa bertanggung jawab terhadap insiden tersebut.
“Penyelenggaraan sebelumnya itu lancar dan aman tapi insiden kemarin memberikan kita semua sinyal bahwa kita perlu lebih berhati-hati. Keputusan ini murni untuk menjaga ketenangan masyarakat,” lanjut politisi Partai Golkar ini.
Pihaknya berharap dengan diberhentikannya wahana Kincir angin dan Kora-Kora ini masyarakat dan operator dapat nemaklumi dan memahami keputusan tersebut.
“Hal ini diambil supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” katanya.
Kendati demikian, lanjut Haryadi, perayaan sekaten akan tetap berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. #tribunnews
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















