Beranda Daerah Sragen Diawali Gemuruh, Peternakan Ayam di Tanon Sragen Mendadak Ambruk. Ada 3.000 Ekor...

Diawali Gemuruh, Peternakan Ayam di Tanon Sragen Mendadak Ambruk. Ada 3.000 Ekor Ayam Mati Tertimbun Reruntuhan 

Petugas Polsek Tanon mengecek bangkai-bangkai yang mati tertimbun ambruknya kandang di Sambiduwur, Tanon, Jumat (30/11/2018) petang. Foto/Wardoyo
Petugas Polsek Tanon mengecek bangkai-bangkai yang mati tertimbun ambruknya kandang di Sambiduwur, Tanon, Jumat (30/11/2018) petang. Foto/Wardoyo

SRAGEN- Musibah menimpa peternakan ayam potong di Dukuh Mororejo RT 16 Desa Sambiduwur, Tanon. Peternakan ayam milik Parimin (28) itu mendadak ambruk Jum’at (30/11/2018) petang.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun sedikitnya 3.000 ekor ayam mati dalam insiden tersebut.

Diduga kuat, kandang mendadak ambruk akibat kondisinya yang sudah lapuk dan diterjang hujan serta angin dalam beberapa waktu terakhir.

Data yang dihimpun di lapangan, robohnya kandang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Menurut keterangan warga sekitar, berawal dari suara gemuruh kandang mendadak ambruk dan menimpa ayam potong siap panen yang ada di dalamnya.

Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman melalui Kapolsek Tanon AKP Heru Budiharto mengungkapkan akibat kejadian itu, ada 3.000 ekor ayam yang mati tertimpa reruntuhan kandang. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 60 juta.

Baca Juga :  Calon Bupati Sragen Untung Wibowo Sukawati Nyoblos di TPS 010 Jurangjero Karangmalang, Bowo dan Istri Terlihat Senyum Sumringah

Ia memastikan dari hasil olah TKP dan pengecekan di lokasi, ambruknya kandang disebabkan kondisinya yang sudah lapuk dimakan usia.

Sementara, Bhabinkamtibmas Brigadir Suwanto menghimbau kepada pengusaha ayam potong yang sekiranya kandang ayamnya sudah tidak layak agar diperbaiki dulu. Hal itu untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan mengingat memasuki musim hujan dengan intensitas yang kian meningkat.

“Demi keamanan dan keselamatan apabila kandang masih lapuk dan belum diperbaiki alangkah baiknya tidak usah diisi ayam dulu. Lalu ayam yang mati dikubur dengan rapat, supaya tidak menimbulkan bau dan mengganggu lingkungannya,” tandasnya. Wardoyo

Baca Juga :  Puluhan Warga Desa Ngargosari Sumberlawang Sragen Berburu Entung Jati, Dimasak Rica-Rica hingga Dijual Mentah Rp15.000 per Gelas