SOLO– Sosok Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi seolah-olah menjadi fenomenal beberapa tahun terakhir. Kiprahnya di dunia politik kini melejitkan dirinya menjadi seorang penguasa negara.
Namun langkahnya tidak semudah perkiraan orang. Untuk mencapai posisi tersebut, banyak isu-isu negatif beredar tentang dirinya yang berusaha menjegal karier politiknya. Terlebih di tahun politik seperti saat ini, isu SARA kembali menguak mewarnai langkahnya meneruskan perjuangan menjadi seorang Presiden.
Namun lewat Buku “JOKOWI Dari Bantaran Kalianyar Ke Istana”, semua isu negatif tersebut tertepis terutama isu terkait haris keturunan Jokowi yang banyak digunjingkan. Buku karya Wawan Mas’udi dan Akhmad Ramdhon tersebut bercerita tentang mobilitas vertikal sebuah keluarga Jawa.
“Ini buku paling dasar, memuat profil Jokowi bukan sebagai Walikota, Gubernur ataupun Presiden. Tapi dinarasikan akar keluarga yang membentuk figur Jokowi saat ini. Termasuk asal usul jalur Ibunda Jokowi, Bu Noto dan Pak Noto. Penelurusan asal usul di Kragan dimana pada akhirnya menemukan nilai yang ditransfer oleh kakek beliau dimana terjadi transfer kepemimpinan jalur dari Kragan melalui kepemimpinan Pak Lurah (Kakek Jokowi-red),” urai Akhmad Ramdhon, Rabu (19/12/2018).
Ditambahkan Wawan Mas’udi, buku ini sekaligus menjawab “tuduhan-tuduhan” tentang hal-hal yang tanpa dasar oada Pak Jokowi.
“Sekaligus membedah asal usul keluarga Pak Jokowi. Buku ini menggambarkan figur Jokowi yang dibentuk oleh sebuah budaya sederhana yaitu Budaya Jawa,” imbuhnya.
Sementara itu, terlihat Ibunda Jokowi, Sujiatmi bersama dua saudara kandungnya, Pak Miyono dan Pak Setiawan turut menghadiri bedah buku tersebut bersama Komunitas Sahabat Jokowi. Triawati PP