JAKARTA – Barisan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin semakin banyak dengan bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atau BTP ke PDIP.
Hal itu dikatakan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno. Dia menyatakan bahwa Ahok telah resmi menjadi kader partainya.
“Ahok sudah punya KTA (kartu tanda anggota). Jadi secara administratif sudah tak ada soal,” ujar Hendrawan.
Hendrawan mengatakan, masuknya Ahok ke partai akan semakin menguatkan dukungan partai dan juga suara pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf.
“Ahok punya basis massa banyak, yakni Ahokers,” ujar dia
Penegasan serupa disampaikan Ima Mahdiah, mantan staf Ahok yang saat ini menjadi calon legislator dari PDI Perjuangan.
“Benar,” ujar dia saat dikonfirmasi.
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyebut Basuki Tjahaja Purnama sudah lama berkeinginan bergabung demgam PDIP.
“Dia berkehendak, ya saya bilang boleh. PDIP kan partai terbuka, jadi siapapun boleh masuk asalkan tetap setia ke Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, dan konstitusi,” ujar Djarot, Januari lalu.
Sedangkan juru bicara Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin memberi tanggapan atas bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ke PDI Perjuangan. Menurut dia, Ahok memiliki hak untuk bergabung dengan partai politik pilihannya.
“Sebagai warga negara Indonesia, BTP berhak untuk memilih dan dipilih, dan menyampaikan aspirasi politik pada partai,” kata Novel, Jumat (8/2/2019).
Novel mengatakan, BTP cocok bergabung dengan PDI Perjuangan. Sebab ia menilai partai berlambang kepala banteng itu tidak pro dengan aspirasi ulama dan umat Islam.
“Justru cocok kalau BTP bergabung di sana, akan semakin terasah karakter BTP-nya,” ujar Novel.