SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dua bulan berlalu sejak kasusnya meroket, wabah demam berdarah (DB) di Sragan rupanya belum juga mereda. Bahkan, kini jumlah korban meninggal justru bertambah lagi.
Satu orang kembali dilaporkan meninggal dunia dengan diagnose DB. Korban meninggal diketahui bernama Abu Bakar (15) warga Desa Doyong, Kecamatan Miri.
Remaja yang duduk di bangku SMP itu diketahui juga merupakan anak seorang ustadz di wilayah setempat bernama Abdullah. Kabar meninggalnya Abu disampaikan warga setempat dan dibenarkan dinas kesehatan kabupaten (DKK).
Salah satu tetangga korban, Didik, membenarkan insiden DB yang merenggut nyawa Abu Bakar. Korban sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Solo sebelum mengembuskan nafas terakhir Minggu (17/3/2019).
“Sebelumnya, adiknya yang sakit dan dibawa ke rumah sakit. Tapi bisa sembuh, lalu kakaknya (korban) juga menyusul sakit dan hasil periksa terkena DB. Sempat dirawat di RS PKU Solo, tapi almarhum tidak tertolong,” paparnya Rabu (20/3/2019).
Menurutnya, selain Abu, masih ada beberapa warga di wilayah sekitar yang mengalami sakit serupa dalam sepekan terakhir. Namun sebagian sudah bisa sembuh.
Terpisah, Kepala DKK Sragen, Hargiyanto tak menampik kabar itu. Ia mengaku sudah menerima laporan terkait meninggalnya Abu Bakar yang dikabarkan terkena DB.
Atas laporan itu, pihaknya langsung menerjunkan tim untuk melacak ke RS tempat almarhum dirawat untuk mengetahui kepastian diagnose penyakitnya.
“Ini masih dilacak ke rumah sakitnya.Apakah benar diagnosenya karena DB. Saya menerima laporannya, kalau meninggalnya sudah kemarin,” tandasnya.
Dengan tambahan satu korban meninggal, maka sejauh ini total korban meninggal DB di Sragen mendapai 4 orang sejak kurun Januari- Maret 2019 ini. Tiga korban sebelumnya adalah warga Sambungmacan, Tangen dan Sidoharjo. Wardoyo