PONOROGO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Percaya dan takut dengan isu kiamat, sebanyak 52 warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, berbondong-bondong pindah ke Malang.
Kabar adanya warga Ponorogo yang pindah ke Malang karena takut kiamat dibenarkan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni.
Kabar ini viral di media sosial setelah diunggah netizen bernama Rizky Ahmad Ridho, di grup Facebook Info Cegatan Wilayah Ponorogo (ICWP) pada Senin (11/3/2019) sekitar pukul 10.14 WIB.
“#kepoinfo seng omahe watu bonang enek ora jarene lemah’ pdo.di dol.gek pindah neg malang kae kronologine pie.. Seng 2 krngu” jarene kenek doktrin seng kiamat disek dwe daerah kno gek jarene neh kui gae jaket MUSA AS..kui aliran opo lurrr.samarku mbat brawek neg daerah” lio..Ngnu wae..mergo rdok nyamari babakan ngne kie wedi ko mbat di gae edan lak io.jembuk,” tulis Rizki di Grup ICWP.
Arti dalam bahas Indonesia, berarti :
#kepoinfo yang rumahnya di Watu Bonang ada apa tidak. Katanya tanah semua dijual terus pindah ke Malang itu gimana kronologinya. Dengar-dengar katanya kena doktrin yang kiamat pertama daerah situ dan katanya ada yang pakai jaket MUSA AS. Itu aliran apa, khawatirku merembet ke daerah lain. Gitu aja. Soalnya agak membahayakan bab seperti ini takutnya malah membuat orang gila.
Unggahan tersebut mendapat lebih dari 1.400 komentar dan 1.000 like dari netizen. Seorang nettizen bernama Muhtar Tatung, membenarkan kabar tersebut.
Muhtar mengatakan, di desanya terdapat keluarga yang tiba-tiba menjual mobil, motor, sapi lantaran percaya empat tahun lagi akan tiba kiamat. Orangtua bersama anak dan istrinya diajak ke Malang untuk beribadah.
“Gonku enek mas mobile montore sapine didol jare 4thun engkas rep kiamat.wong tuane sak anak bjone diajak neng malang.jare rep ngibadah tohok,” tulis Muhtar.
Sementara pemilik akun Che Chipruetz Philhaophipholhepher mengatakan rumah warga yang pindah ke Malang, menjual rumah dan hewan peliharaan dengan harga murah.
“Lemah sak omah gur diD0l 20 juta Lurrr,,, Gek kandang sak sapine gur 8 juta,,,,,.(Tanah dan rumah cuma dijual seharga Rp 20 juta, kandang dan sapinya cuma Rp 8 juta),” tulis Che Chipruetz.
Sementara itu, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni membenarkan jika ada warganya yang pindah secara bersama-sama lantaran termakan isu kiamat.
“Ya betul, kejadiannya sekitar sebulan yang lalu. Kami sudah berusaha mencegah, memberikan pembinaan, agar supaya itu tidak dilakukan tetapi mereka sudah terlanjut yakin dan jatuh cinta jadi ya susah. Mereka yakin dunia ini akan kiamat dan kalau ikut kiai dari Kasembon Malang itu, nanti seperti kisah nabi nuh, mereka tidak ikut kiamat,” kata Ipong saat dikonfirmasi, Rabu (13/3/2019) siang.
Dia pun geleng-geleng kepala dan prihatin karena masih ada warganya yang percaya dengan hal-hal yang tidak masuk akal.
“Prihatin, masih ada yang percaya hal-hal begitu. Jelas itu nggak masuk akal. Sesungguhnya kita sudah melakukan pembinaan sekaligus memberikan pemahaman. Tapi ya sulit, mereka terlanjur percaya dan meyakini,” kata Ipong.
Ipong mengatakan, agar isu ini tidak semakin meluas pihaknya akan segera berkoordinasi dengan MUI dan ormas keagamaan untuk melakukan pembinaan.
“Ya kita terus mengadakan pembinaan pada masyarakat yang belum kena pengaruh ini. Nanti akan berkoordinasi dgn MUI dan ormas keagamaan untuk turun melakukan pembinaan,” katanya.
Dia menambahkan, menurutnya agar isu tersebut tidak semakin berkembang di Jawa Timur, menurutnya perlu dilakukan upaya yang serius dari ormas keagamaan, MUI, Pemprov Jatim, Pemkab Malang untuk menangani pusat ajaran tersebut di Kasembon, Malang.