KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sektor pariwisata memasok pendapatan ke kas daerah sebesar Rp 2,2 miliar di Karanganyar. Pendapatan itu naik cukup signifikan dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp 1,5 miliar. Kenaikannya cukup signifikan karena ada De Colomadu dan lainnya yang mulai memasok penghasilan untuk pemerintah.
Hal itu dikemukakan Kadis Pariwisata Titis Sri Djawoto kepada wartawan, di sela-sela sosialisasi dan penyusunan renstra Dinas tersebut di Jawa Dwipa Resto, Selasa (09/04/2019).
Dia mengemukakan, tahun ini dinasnya menerima anggaran Rp 2,3 miliar dan Rp 900 juta untuk meningkatkan sektor pariwisata. Namun dia menyayangkan aturan anggaran yang sangat ketat sehingga agak susah di-eguhke untuk keperluan lain.
‘’Misalnya untuk sosialisasi ya harus sosialisasi ansich, tidak bisa digunakan misalnya setelah sosialisasi dia dibekali dengan peralatan penunjang. Misalnya seorang pemandu wisata, maka usai sosialisasi dia dilengkapi dengan mikrofon dan sound system gendong yang canggih untuk penunjang kegiatannya. Seorang pelatih dan pembina tubing dia butuh megaphone untuk menunjang kegiatannya,’’ paparnya.
Titis menginginkan sebagian dana itu untuk alat penunjang. Sarana dan prasarananya dilengkapi sekalian untuk penunjang sosialisasi. Tapi karena tidak boleh maka dia terpaksa mencari dana lain untuk kelengkapannya.
Dia juga mengatakan, anggaran tersebut nantinya untuk menyelesaikan pemugaran Candi Sukuh sehingga semakin lengkap. Ada taman parkir untuk mobil, dan juga kios souvenir untuk pengunjung sehingga saat datang itu dia sudah mendapatkan lengkap soal Sukuh dan Karanganyar.
Selain itu juga untuk memperindah Candi Cetho dengan aneka pernik-pernik sehingga sama dengan Candi Sukuh saat datang turis mendapatkan kelengkapannya di sana. Juga perbaikan jalan untuk membuka hubungan Candi Cetho dengan Petilasan Prabu Brawijaya yang bisa sekalian ditempuh lewat Cetho.
Dia mengatakan, ke depan yang bisa dijual untuk peningkatan pariwisata adalah ekonomi kreatif termasuk kekayaan budaya, cendera mata, seni, dan kuliner untuk menarik dan meningkatkan wisata Karanganyar.
Sehingga turis tidak hanya datang ke Karanganyar hanya untuk uang tiket masuk, tapi membelikan uangnya untuk kuliner khas, cendera mata, dan lainnya yang bisa didapatkan di Karanganyar, bukan di Solo. Wardoyo