SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jembatan di Jalan Wonokerso Kedawung-Guworejo Karangmalang, dalam kondisi memprihatinkan lantaran ambles dan berlubang. Ironisnya, meski sudah hampir tiga bulan, kerusakan tak kunjung diperbaiki.
Jembatan penghubung antar desa yang ambles dan ambrol itu berlokasi di Dukuh Mungguran RT 06, Desa Wonokerso, Kedawung. Posisi jembatan sangat krusial lantaran menjadi titik pertemuan dari empat jalur yakni menuju Guworejo, Saradan, Ndayu dan Wonokerso.
Salah satu warga Dukuh Munguran RT 6, Wardi (65) menuturkan ambrolnya jembatan Mungguran itu terjadi sejak bulan Februari lalu. Jembatan ambrol karena konstruksinya yang sudah cukup lama ditambah guyuran hujan dan luapan air.
“Jembatan ini peninggalan Belanda, kemarin ambrol karena hujan itu. Sudah hampir tiga bulan belum diperbaiki,” paparnya Rabu (22/5/2019).
Karena badan jalan yang ambles semakin lebar dan memunculkan lubang menganga, warga berinisiatif menutup jembatan untuk menghindari pengendara terperosok.
Sejak tiga bulan terakhir, jembatan hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua namun tertutup untuk mobil.
Akibat kondisi itu, pengendara mobil harus memutar melalui jalur Saradan sejauh 2 kilometer.
“Harapannya segera diperbaiki karena sudah lama dan ini jalur penting antar desa antar kecamatan. Apalagi ini mendekati Lebaran, biasanya jalur ini banyak dilalui warga. Dulu sudah dicek dari DPU dan Pengairan, tapi kok sampai sekarang belum ada tindaklanjutnya,” timpal Sukiman (75) warga lain.
Terpisah, Kepala DPU PR Sragen, Marija melalui Kabid Bina Marga Albert Pramono Susanto mengatakan jembatan itu bukan tanggungjawab DPU PR karena statusnya milik Balai Pengairan atau SDA. Namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan SDA terkait perbaikannya.
“Itu milik SDA jadi tanggungjawab perbaikan juga ada di SDA. Kemarin sudah disampaikan, mudah-mudahan bisa segera diperbaiki,” tandasnya. Wardoyo