JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mudik Lebaran menjadi ritual tahunan di Indonesia. Kebanyakan pemudik akan melakukan perjalanan panjang saat akan pulang ke kampung halamannya.
Perjalanan mudik Lebaran membutuhkan kondisi fisik dan mental yang prima. Sebab, lamanya perjalanan bisa memicu kelelahan dan stres yang bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, terutama yang memiliki penyakit tertentu.
Untuk itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Anung Sugihantono mengimbau para pemudik untuk melakukan persiapan matang. Persiapan bisa dimulai dari hal-hal sederhana dan mudah seperti menjaga kebersihan, menggunakan masker, menutup mulut ketika batuk saat flu, dan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan. Satu lagi, bawalah bekal atau makanan yang benar-benar sehat untuk persiapan di perjalanan.
“Pemudik harus melakukan hal tersebut, terutama melakukan pemeriksaan bagi yang memiliki faktor risiko penyakit agar tidak menular atau terjadi hal yang tidak diinginkan saat mudik,” kata Anung Sugihantono, saat meninjau pos kesehatan di jalur mudik Lebaran area Semarang, Minggu (2/6/2019).
Selain penyakit tidak menular, jalur mudik menjadi lokasi rawan penyebaran penyakit endemik yang dibawa penumpang di bandara maupun pelabuhan. Itu sebabnya, Kementerian Kesehatan memasang perangkat thermal scanner untuk mendeteksi dan mengantisipasi penyebaran virus dan penyakit lainnya.
“Di sini kami memang menaruh perhatian pada transportasi yang berasal dari daerah-daerah yang mempunyai risiko terhadap penyakit endemik, seperti malaria dari Papua, dan NTT. Jadi akan kami lakukan pemeriksaan, kalau positif akan diobati dulu,” ujar Anung dalam kunjungun ke Surabaya, sehari sebelumnya.
Ia juga mengakui sejauh ini otoritas di bandara maupun di pelabuhan sudah memberikan pelayanan yang sangat memadai, seperti menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan.