Beranda Daerah Sukoharjo Jadi Nominator Satyalancana Pembangunan, Bupati Wardoyo Wijaya Gencar Majukan Koperasi

Jadi Nominator Satyalancana Pembangunan, Bupati Wardoyo Wijaya Gencar Majukan Koperasi

Penerimaan tim penilai Satyalacana di Sukoharjo.
Penerimaan tim penilai Satyalacana di Sukoharjo.

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tim Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) melakukan sinkronisasi dan verifikasi data di Sukoharjo. Hal ini erat kaitannya dengan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya yang masuk nominasi penerima Penghargaan Satyalancana Pembangunan Bidang Koperasi dan UKM Tahun 2019 dari Presiden Republik Indonesia.

Ketua Tim Verifikasi, Dr. Aida Kusuma,  pihaknya meninjau langsung serta mengetahui program-program yang telah dilakukan calon penerima penghargaan.

“Kami ingin mengetahui dan meninjau secara langsung dari masing-masing calon, terkait koperasi untuk kemudian kami akan mengumpulkan data data yang kongkrit di lapangan untuk selanjutnya akan kami bahas dan akan diserahkan Presiden. Proses masih cukup panjang, kami hadir untuk mencocokan data administrasi dan kenyataan di lapangan agar Pak Presiden nantinya memastikan penerima penghargaan adalah orang yang tepat,” jelas dia, Senin (1/7/2019).

Sementara Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya menyambut baik kehadiran tim verifikasi serta sangat mengapresiasi kedatangan tim verifikasi sebagai Tim Kehormatan Satya Lencana Pembangunan. Dia memaparkan program yang memacu pertumbuhan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sejumlah program dilakukan Bupati untuk mengembangkan ekonomi mikro melalui koperasi, UMKM dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Baca Juga :  Komitmen Berkontribusi Untuk Masyarakat, Tuntas Subagyo Luncurkan Badan Usaha

Pihaknya membatasi koperasi tidak berijin (bodong). Melalui anggaran belanja langsung untuk Dinas Perdagangan, Koperasi UKM sebesar Rp 19,071 miliar serta sebanyak Rp 1,012 miliar diambil dari APBD Sukoharjo digunakan untuk mengembangkan ekonomi mikro melalui koperasi, UMKM dan PKH.

“Khusus koperasi dari 378 unit koperasi, ada 73 unit (19,7%) tidak RAT dan tapi lebih banyak yang RAT yakni 305 buah (80,7%),” jelas dia.

Ditambahkan Bupati, adanya sejumlah bangunan yang menjadi komoditi ekonomi mikro di Sukoharjo seperti Gedung Pusat Promosi dan Potensi Daerah (GPPPD) Sukoharjo, Pasar Jamu Nguter, dan Pasar Ir. Soekarno serta renovasi pasar. GPPPD merupakan bangunan satu-satunya di Jawa Tengah untuk UMKM, dan Pasar Jamu Nguter merupakan pasar jamu terbesar se-Indonesia. Haryanto