SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM —Masih minimnya akses angkutan umum –baik untuk berangkat maupun pulang sekolah—masih menjadi persoalan yang dihadapi oleh para pelajar di wilayah Kabupaten Semarang.
Sehingga demi mendapatkan akses transportasi ke sekolah, para pelajar acap kali mengabaikan faktor keselamatan diri sendiri, dengan bergelantungan atau bahkan naik di atas atap angkutan umum saat berangkat maupun pulang sekolah.
Di lain pihak, upaya untuk mengupayakan angkutan secara mandiri, para pelajar juga jamak terbentur pada ketentuan serta Undang Undang berlalu lintas, karena belum cukup umur untuk mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM).
Hal ini menjadi salah satu isu yang disuarakan oleh Forum Anak Kabupaten Semarang (FAKAS), saat beraudiensi dengan Komisi D DPRD Kabupaten Semarang, di Ruang Aspirasi DPRD Kabupaten Semarang, Senin (4/11/2019).
Ditemui usai acara audiensi, Ketua FAKAS, Muhamad Bryansyah Maulana mengungkapkan persoalan isu seputar akses angkutan bagi pelajar (anak sekolah) di Kabupaten Semarang menjadi satu dari sekian isu pemenuhan hak anak, yang disampaikan kepada wakil rakyat Kabupaten Semarang.
“Hari ini, kami beraudiensi terkait dengan isu pemenuhan hak anak di Kabupaten Semarang. Seperti isu mengenai akses transportasi pelajar, SIM Anak, beasiswa sekolah bagi siswa miskin berprestasi hingga gagasan mengenai parlemen remaja atau semacam sekolah parlemen,” paparnya kepada wartawan.
Namun, pelajar yang akrab disapa Bryan itu menguraikan masalah akses transportasi anak sekolah menjadi prioritas. Sebab wilayah Kabupaten Semarang yang sangat luas dan masih banyak anak sekolah yang belum bisa menikmati akses transportasi ke sekolah yang aman dan nyaman.
Sementara, bagi anak sekolah yang berangkat ke sekolah dengan mengendarai kendaraan (sepedamotor) sendiri masih terhambat oleh ketentuan SIM bagi setiap pengendara kendaraan bermotor.
Di sisi lain, untuk mengandalkan moda transportasi umum, belum semua wilayah siswa memiliki akses transportasi yang memadai.
“Maka, tadi kami mencoba menyampaikan kepada para wakil rakyat untuk mencari solusi terbaik terkait dengan hal ini,” jelasnya.
Bryan juga menyampaikan, FAKAS mengapresiasi respon wakil rakyat dalam audiensi kali ini. Karena wakil rakyat Kabupaten Semarang melalui kekuatan politiknya berjanji akan mendorong penyediaan fasilitas bus sekolah tambahan.
Sebab selama ini Pemkab Semarang –melalui Dinas Perhubungan (Dishub)—telah meluncurkan tiga bus sekolah.
“Namun keberadaan fasilitas ini belum mampu menjangkau kebutuhan akses transportasi anak- anak sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Semarang,” tegasnya.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com