![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2019/01/0111-ahok-nikah1.jpg?resize=600%2C336&ssl=1)
JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di negeri Cina, ternyata plat nomor kendaraan nenjadi sesuatu yang sangat berharga. Sampai-sampai, untuk mendapatkannya tidak sedikit orang melakukan pernikahan palsu demi mendapatkan plat nomor kendaraan.
Faktanyaa, sejumlah pengendara sepeda motor di Ibu Kota Beijing, Cina, terpaksa melakukan pernikahan palsu demi mendapatkan plat nomor kendaraan.
Mengapa, karena pemerintah Kota Beijing mengatur ketat jumlah kendaraan yang boleh melintas di tiap ruas jalan Ibu Kota itu.
Laporan yang siarkan stasiun televisi CCTV pada Minggu (24/11/2019) malam mengklaim ada sejumlah sopir yang berniat membayar hingga US$ 10 ribu atau sekitar Rp 140 juta untuk menikah dengan seseorang agar bisa mendapat hadiah plat nomor kendaraaan.
Setelah pernikahan dilakukan, uang ditransfer, plat nomor kendaraan ditetapkan, mereka lalu bercerai.
Situs scmp.com menceritakan agen-agen nakal biasanya mengenakan biaya lebih dari 160 ribu yuan atau Rp 319 juta untuk membantu klien-klien mereka mendapatkan izin berkendara melalui cara pernikahan palsu seperti ini.
Biaya sebesar itu untuk jenis kendaraan yang menggunakan bensin, sedang kendaraan yang menggunakan energi listrik biayanya lebih dari 110 ribu yuan atau sekitar Rp 220 juta.
Penipuan seperti ini sebagai imbas dari upaya Pemerintah Cina yang sejak 2011 berkomitmen mengatasi polusi udara dan kemacetan.
Salah satu usaha yang dilakukan adalah pembatasan penerbitan plat nomor kendaraan. Usaha lain pemerintah yakni menurunkan kuota izin kendaraan dari 240 ribu pada 2013 menjadi 100 ribu pada tahun lalu.
Sekarang ini, ada sekitar 2.600 pemohon yang membutuhkan plat nomor kendaraan. Mereka yang ingin plat nomor bagi kendaraan energi listrik, bahkan harus menunggu hingga tahun 2028.
Pemilik mobil yang terdaftar secara lokal juga tidak leluasa menggunakan kendaraan mereka karena adanya aturan semacam ganjil – genap.
Bukan hanya itu, mobil yang tidak berplat nomor Kota Beijing, tidak bisa memasuki jalanan Ibu Kota itu.
Akibat pengetatan kebijakan berkendara ini, banyak pengemudi mencari cara melawan hukum dengan melakukan pernikahan palsu.
Cara ini menjadi salah satu contoh jalan paling ekstrim. Situs scmp.com tidak menjelaskan mengapa orang yang sudah menikah menjadi priortias mendapatkan plat nomor kendaraan.
“Kami menerima setidaknya tiga atau empat klien sehari yang meminta untuk mendapatkan izin melalui pernikahan palsu,” kata seorang manajer di satu agensi kepada seorang reporter CCTV.