SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski mereguk sukses dalam menekuni bisnis, hal itu tak membuat Alan Darma Saputra Koeshendro, jemawa. Sebaliknya, ia ternyata juga memiliki jiwa sosial dan aktif terjun dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Direktur utama (Dirut) PT Delapan Jaya Group yang namanya mulai dikenal sebagai pebisnis muda dengan pangsa pasar dunia itu, mengaku sejak awal merintis usaha, dirinya memang ingin agar usaha yang dirintisnya bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak dan lingkungan sekitarnya.
Mimpinya itu pun terwujud dengan merintis usaha jasa garmen yang mencakup pemotongan, penjahitan dan finishing dengan mendirikan pabrik bernama PT Delapan Jaya Garmindo (DJG) di Cantel, Sragen 2016 silam.
Tak butuh waktu lama, usahanya langsung berkibar dan mampu menggandeng suplier pakaian brand-brand kondang baik dari dalam maupun luar negeri.
Hanya kurun tiga tahun, usahanya pun makin berkembang. Hingga kemudian ia melebarkan sayap dengan merintis anak perusahaan bernama PT Delapan Jaya Perkasa Garmindo (DJPG) di Ngrampal Sragen.
Dari dua usaha itu, ia mampu mempekerjakan ratusan buruh dan karyawan yang mayoritas berasal dari Sragen.
“Saya memang inginnya membuat usaha yang tidak hanya untuk diri saya sendiri, tapi juga untuk banyak orang. Dengan usaha ini, banyak masyarakat yang bisa bekerja,” paparnya Sabtu (30/11/2019).
Tak hanya itu, jiwa sosial Alan juga sudah terbangun dengan keaktivannya di organisasi sosial.
Dirut lulusan Monash University Malaysia itu mengaku selama ini dirinya juga aktif di organisasi sosial seperti PMS, Tiong Ting, Persaudaraan Hakas Surakarta, dan Lion Club.
Bahkan di tengah kesibukannya mengurus dua usaha besar, dirinya juga masih menyempatkan waktu untuk ikut ambil bagian apabila organisasi tersebut melakukan kegiatan sosial ke lapangan.
Dirut berusia 27 tahun itu juga mengatakan hampir setiap tahun selalu menyisihkan anggaran untuk melakukan kegiatan bakti sosial melalui CSR ( Corporate Social Responsibility).
Kegiatan sosial itu selalu digelar setiap tahun lewat program DJG peduli.
“Realisasinya kita menyumbang santunan dan kebutuhan ke panti asuhan di Sragen, Solo, dan Boyolali. Harapannya keberadaan kami bisa membawa kemanfaatan bagi orang lain dan banyak orang. Jadi nggak hanya mengejar untung saja, tapi sosial juga penting,” tandasnya. (Wardoyo/Habis)
