JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Mahasiswi Solo Turut Terisolir di China, Stok Makanan Mulai Menipis, Orang Tua Minta Bantuan Evakuasi

Mattheus Senggono menunjukan foto anaknya Flafia Domutela Hindun Anjani (22), yang terpaksa harus tetap bertahan bersama tujuh rekannya sesama mahasiswa dari Solo di Asrama Xihua University Provinsi Sichuan, China. Istimewa
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Korban isolasi penyebaran virus baru Corona semakin banyak. Salah satunya mahasiswa Solo yang meminta bantuan KBRI untuk melakukan evakuasi.

Diketahui, mahasiswa pemilik nama Flafia Domutela Hindun Anjani (22) tersebut terpaksa harus tetap bertahan bersama tujuh rekannya sesama mahasiswa dari Solo di Asrama Xihua University Provinsi Sichuan, China sampai saat ini. Flafia meminta kepada Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) bisa mengevakuasinya bersama teman-temannya.

“Sudah sejak Selasa (21/1/2020) saya terus melakukan komunikasi intens dengan anak saya lewat WhatsApp. Sejak virus Corona menyebar dan kondisi terakhir katanya dia mulai bingung karena stok makanan sudah mulai menipis. Sedangkan pihak kampus sudah meminta agar para mahasiswa asing untuk segera kembali ke negaranya karena di sana sudah ada korban,” urai Mattheus Senggono (50), ayah Flafia, Rabu (29/1/2020).

Menurut Gono, awal merebaknya virus tersebut, pihak kampus hanya memberikan himbauan agar para mahasiswa membekali diri dengan alat proteksi seperti masker dan sarung tangan saat keluar kampus.

Baca Juga :  Sejumlah Makanan Kadaluwarsa Ditemukan di Kantin Terminal Tirtonadi

“Namun kemudian dua hari setelah itu, himbauan berubah menjadi larangan keluar dari asrama kecuali untuk keperluan darurat seperti mencari bahan makanan. Dan terakhir pihak kampus mengeluarkan pengumuman agar mahasiswa asing kembali ke negaranya,” imbuhnya.

Sebelumnya, lanjut Gono, total aebanhak 10 rombongan mahasiswa asal Solo termasuk putrinya. Dua diantara mahasiswa tersebut dimetahui sudah pulang ke tanah air sejak liburan Imlek.

“Yang delapan ini setelah ada pengumuman itu yang dua sudah berusaha pulang ke Indonesia tapi kesulitan mencari tiket, akhirnya tetap tinggal di asrama. Masalahnya saat ini stok bahan makanan sudah menipis. Karena pasar sudah tutup semua dan barang di minimarket juga semakin langka,” beber Gono.

Gono mengakui, dirinya sangat mencemaskan kondisi putrinya yang tengah terisolasi di China. Dirinya berharap pihak kampus asal anaknya, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk bisa memfasilitasi pemulangan anaknya lewat KBRI di China. Terlebih di dekat kampus putrinya sudah banyak warga yang dirawat karena Virus Corona.

Baca Juga :  Desak Pemakzulan Jokowi,  Aksi Demo di Depan Balaikota Solo Diwarnai Aksi Bakar Ban

“Memang dari Provinsi Wuhan letaknya jauh, tapi di Sichuan kabarnya sudah ada satu korban meninggal dan 44 orang dirawat. Dan mereka ada yang tinggal di dekat asrama. Makanya kami pun cemas dengan kondisi anak kami,” tukasnya.

Dijelaskan Gono, Flafia bersama sembilan teman lainnya merupakan lulusan D3 Pendidikan Bahasa Mandarin UNS dan karena ada kerjasama antara kampus dengan Xihua University, anaknya bersama sembilan orang lainnya kuliah di sana per Oktober 2019. 

“Baru tiga bulan di sana terjadi kasus Virus Corona ini. Terakhir dari pihak kampus menyarankan untuk pulang ke Indonesia dan nanti kalau sudah aman akan mengabarkan kapan bisa kembali ke China. Masalahnya, selain biaya untuk pulang, mereka juga kesulitan keluar dari Sichuan karena akses keluar maupun masuk ke sana sudah dibatasi. Makanya kami hanya bisa mengharapkan KBRI bisa membantu mengevakuasi anak kami bersama teman-temannya,” tegasnya. Triawati PP

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com