Beranda Daerah Semarang Saat Wagub Gus Yasin Didatangi Perwakilan Mantan Napi Teroris Jawa Tengah. Ini...

Saat Wagub Gus Yasin Didatangi Perwakilan Mantan Napi Teroris Jawa Tengah. Ini Yang Dijanjikan!

Foto/Humas Jateng
Foto/Humas Jateng

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Para mantan narapidana teroris (napiter) yang tergabung dalam Yayasan Gema Salam yang akan berwirausaha akan difasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk pelatihan keterampilan dan wirausaha produktif.

Hal itu terungkap saat perwakilan mantan napi teroris yang tergabung dalam Yayasan Gema Salam, menghadap Wagub Jateng di Semarang, siang tadi.

“Para mantan napiter akan kita latih membuat pakan ternak, makanan ringan, maupun bermacam kerajinan tangan. Dinas Koperasi dan UMKM akan membantu memfasilitasi pelatihan, termasuk membantu mengurus izin PIRT dan sertifikat halal,” kata Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat menerima pengurus Yayasan Gema Salam, di ruang kerjanya, Kamis (9/1/2020).

Gus Yasin, sapaan Taj Yasin, mengatakan siapapun bisa mengikuti pelatihan berbagai keterampilan dan wirausaha, termasuk para narapidana teroris yang sudah bebas dari tahanan dan kembali ke NKRI kemudian hidup berbaur dengan masyarakat.

“Kalau sementara ini sudah ada yang beternak kambing dan budidaya lele itu sudah bagus. Nanti bisa dikembangkan dengan membuat pakan ikan, membuat kue dan makanan ringan, juga kerajinan lainnya. Selain diberikan pelatihan membuat makanan juga dilatih bagaimana mengemasan hingga pemasarannya,” jelasnya.

Baca Juga :  Pasbata Pasang Badan, Dukungan Prabowo Pada Ahmad Luthfi - Taj Yasin Murni Atas Nama Ketum Gerindra 

Ketua Yayasan Gema Salam, Jack Harun menjelaskan, yayasan yang diasuhnya merupakan wadah bagi mantan narapidana teroris yang ada di wilayah Jawa Tengah.

Terdapat 40 mantan napiter yang sudah kembali ke NKRI dan hidup bersama keluarga masing-masing.

“Tujuan kami mengunjungi Pak Wakil Gubernur Taj Yasin untuk menindaklanjuti perihal pemberdayaan para mantan napiter. Kami berharap ada pelatihan yang mengarah ke ekonomi produktif, karena para mantan napiter juga harus bekerja guna memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga,” ujarnya.

Ia menambahkan selama ini, anggota Yayasan Gema Salam membudidayakan kambing, sapi, dan lele secara mandiri. Bahkan membuat kerajinan blangkon khas Jateng secara otodidak atau tanpa ada pelatihan khusus.

Baca Juga :  Terdorong Hati Nurani, Purnawirawan Polri di Jawa Tengah Deklarasi Dukung Andika Perkasa-Hendrar Prihadi

Dengan adanya pelatihan dari pemerintah provinsi, diharapkan para mantan napiter lebih kreatif dan menghasilkan produk yang inovatif sehingga banyak diminati masyarakat.

“Selain pelatihan wirausaha, kami juga berharap adanya koperasi untuk mengakomodir berbagai produk hasil karya anggota dan bisa mengikuti pameran sehingga produk kami banyak peminat,” harapnya. JSnews