JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Sebelum meninggal, KH Salahudin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah sempat bermimpi bertemu dengan kakaknya, Abdurrachman Wahid (Gus Dur) dan ibunya.
Mimpi itu diceritakannya kepada putranya,
Irfan Asy’ari Sudirman Wahid atau akrab disapa Ipang Wahid.
Tidak hanya itu, Ipang juga mengatakan ayahnya sempat bermimpi bertemu dengan kerabat-kerabatnya yang telah wafat sebelumnya.
Hal itu disampaikan Ipang di rumah duka di kawasan Jakarta Selatan pada Senin (3/3/2020) dini hari.
“Yang sudah kita rasakan adalah seperti lazimnya orang-orang yang mau meninggal, beberapa hari sebelumnya dia bilang kok saya ketemu sama ibu saya ya. Terus antara mimpi atau nggak, saya melihat ada Gus Dur di situ, saya melihat ada kerabat-kerabat yang sudah meninggal disitu. Terus beliau cerita ada banyak orang datang ke saya mengucapkan selamat. Jadi dalam entah dalam mimpi dalam bayangan beliau itu adalah isyaratnya,” kata Ipang.
Ipang mengatakan, ayahnya juga masih sempat membicarakan terkait Tebuireng sebelum wafat.
Tidak hanya itu, ayahnya pun sempat mengungkapkan ingin menonton film tentang NU dan Muhammadiyah yakni Jejak Langkah Dua Ulama.
“Sampai beliau berpikir kapan saya bisa melihat preview film ini. Ayo kita hari Senin atau Selasa dan kami tadi pagi melihat film tersebut tanpa ada beliau,” kata Ipang.
Gus Sholah di mata Cak Nun
Tokoh masyarakat, ulama, sekaligus sahabat Gus Solah, Emha Ainun Nadhib atau akrab disapa Cak Nun mengungkapkan cita-cita terakhir Gus Sholah.
Cak Nun mengatakan terakhir bertemu dengan almarhum Gus Sholah di Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur pada 1 November 2019.
Dalam pertemuan itu, Gus Sholah menyampaikan padanya bahwa cita-cita terakhirnya sebelum wafat adalah untuk mengawal muktamar Nahdlatul Ulama agar bebas dari money politic atau politik uang.
“Gus Sholah itu cita-cita terakhirnya sebelum wafat adalah ingin mengawal Muktamar NU diusahakan supaya bebas dari money politic. Itu cita-citanya Gus Sholah sebelum meninggal. Jadi muktamar NU yang berlangsung bersih sebagaimana khittahnya dulu,” kata Cak Nun usai melayat Gus Solah di rumah duka di Jakarta Selatan pada Senin (3/1/2020) dini hari.
Sebelumnya, lantunan tahlil menyambut kedatangan jenazah Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, KH Almarhum Salahuddin Wahid (Gus Solah) di rumah duka di Kawasan Kapten Tendean Jakarta Selatan pada Minggu (2/2/2020) malam.
Jenazah Gus Sholah tiba di rumah duka pukul 23.48 WIB. Tampak sejumlah pelayat mengerumuni ketika jenazah Gus Solah dibawa masuk ke dalam rumah duka.
Pelayat yang berada di kediaman Gus Sholah tersebut tampak berasal dari kalangan santri, ulama, tokoh masyarakat, dan pejabat negara.
“Mohon kepada para pelayat untuk melaksanakan salat jenazah secara tertib dan bergantian,” kata seseorang menyampaikan pengumuman lewat pengeras suara.