JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Alat Uji Corona dari Cina Sudah Masuk Indonesia

Ilustrasi. Pixabay
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Alat uji cepat virus Corona atau rapid test Covid-19 sudah masuk ke Indonesia. Demikian dikatakan oleh Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga.

Namun dia mengaku belum mengetahui berapa jumlahnya.

“Iya sudah masuk hari ini, tapi kita belum tahu detailnya (berapa)” kata Arya ketika telekonferensi bersama awak media, Kamis (19/3/2020).

Arya menyatakan, PT RNI (Persero) telah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan untuk mengimpor barang tersebut.

Namun ia enggan menyebutkan berapa nilai dana yang harus dikeluarkan untuk membeli 500 ribu unit alat tes virus Corona tersebut.

Baca Juga :  Sulitnya Pertemuan Jokowi-Megawati, Politikus PDIP: Kesalahan Jokowi Jauh Lebih Banyak Ketimbang SBY

Yang pasti, kata Arya, ratusan ribu alat yang sudah dipesan dari perusahaan Cina itu akan masuk secara bertahap ke dalam negeri. Alat uji itu pun telah memenuhi standar yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Terkait penyaluran alat uji virus Corona itu, kata Arya, akan dilakukan oleh RNI dan didistribusikan langsung kepada rumah sakit yang menjadi rujukan pasien virus corona dan akan dilakukan secepatnya.

“Tapi mekanismenya b-to-b antar rumah sakit,” ujarnya.

Sebelumnya Arya mengatakan, alat tersebut telah terbukti bisa dengan cepat memberikan informasi deteksi awal apakah seseorang suspect virus Corona.

“Itu tes corona kan rapid test, yang hasilnya bisa keluar hanya 15 menit sampai 3 jam,” ujarnya.

Baca Juga :  Jelang Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Megawati dan  Rizieq Shihab Sama-sama Ajukan Amicus Curiae

Bila dibandingkan dengan tes konvensional yang ada di sejumlah rumah sakit saat ini, menurut Arya, alat uji yang diimpor ini tak terbilang mahal.

Ia pun yakin alat uji virus Corona ini akan menjadi kepastian tahap awal bagi masyarakat Indonesia.

Arya kemarin menjelaskan, RNI telah mendaftarkan alat tersebut ke Kementerian Kesehatan sejak 10 Maret 2020.

Namun, perseroan belum bisa segera mengimpornya karena harus menunggu izin dari Kementerian Kesehatan.

“Kalau ini bisa secepatnya, kalau dikasih izin maka kami langsung kirim pakai Garuda dari Hangzhou, cepat, dua hari juga sampai, jadi kebutuhan kita bisa dicukupin dengan cepat,” ujar dia, Rabu (18/3/2020).

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com