JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai tidak serius dalam memburu mantan Sekretaris Jenderal (Sekjend) Mahkamah Agung (MA), Nurhadi.
Penilaian itu dilontarkan oleh Koordiantor Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman.
Boyamin mengatakan, KPK nampak tak serius ketika mencari barang bukti karena mendahulukan penggeledahan di lokasi yang jauh dari Jakarta.
โGeledahnya jauh sekali ke Tulung Agung, ke Surabaya, baru geledah ke Hang Lekir sama ke Patal Senayan, padahal itu kan dalam posisi ini di Jakarta lebih dekat aja malah belakangan,โ kata Boyamin, Jumat (6/3/2020).
Seharusnya, kata dia, KPK sudah bisa menggeledah rumah Nurhadi sejak pra peradilan pertama. Karena ada alamat rumah yang bisa digunakan untuk menggeledah.
โKan ada alamatnya waktu pra-peradilan pertama. Tapi katanya baru kemarin digeledah alamat itu. Itu yang gak dilakukan sejak awal alamat itu ada. Soal gagal itu lain, soal tidak ada itu urusan lain. Tapi tunjukkan lah keseriusan itu,โ kata dia.
Boyamin meyakini KPK mampu menangkap Nurhadi. Ia yakin kemampuan KPK berkaca pada kasus-kasus sebelumnya yang lebih rumit.
Ditambah KPK dilengkapi dengan penyidik dari kepolisian.
Boyamin yakin kemampuan polisi untuk menangkap buronan KPK. Ia menyebut polisi sekarang sudah dapat mengidentifikasi teroris, maka seharusnya buronan KPK lebih mudah untuk ditemukan.
โMestinya ini lebih mudah. Kan nggak mungkin dia hidup di tengah hutan sendirian tanpa makan tanpa
minum, pasti di tempat-tempat tertentu,โ kata dia.