Beranda Daerah Semarang Corona Virus Ternyata Kalah Ganas dari TBC. Ganjar Sebut 250 Orang Per...

Corona Virus Ternyata Kalah Ganas dari TBC. Ganjar Sebut 250 Orang Per Hari Meninggal Akibat TBC!

Pekerja medis menggunakan pakaian pelindung mendatangi pasien dengan gejala ringan yang disebabkan oleh virus corona baru di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Wuhan di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 5 Februari 2020. Pemerintah Cina mengatakan lebih dari 26 ribu saat ini dicurigai terkena infeksi virus corona / tempo.co
Pekerja medis menggunakan pakaian pelindung mendatangi pasien dengan gejala ringan yang disebabkan oleh virus corona baru di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Wuhan di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 5 Februari 2020. Pemerintah Cina mengatakan lebih dari 26 ribu saat ini dicurigai terkena infeksi virus corona / tempo.co

BANYUMAS, JOGLOSEMARNEWS.COM Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak panik dan ketakutan soal virus corona.

Menurutnya, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Tuberculosis (TBC) lebih mematikan ketimbang Covid-19, penyakit yang diakibatkan oleh virus yang memiliki nama resmi SARS-CoV-2 itu.

“Di Indonesia ada 250 orang meninggal per hari karena TBC. Siapa yang peduli soal itu, siapa yang takut? Makanya kami selalu menyampaikan pada masyarakat untuk tidak panik, tidak paranoid pada kasus corona ini. Pemerintah telah mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi ini, masyarakat tenang saja tapi tetap waspada dengan cara menjaga pola hidup sehat,” kata Ganjar saat mengunjungi RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, Jumat (6/3/2020).

Ganjar menambahkan, virus corona bisa disembuhkan. Berdasarkan data yang dirilis Komisi Nasional Kesehatan Republik Rakyat Tiongkok, Kamis (5/3/2020), infeksi virus corona yang telah dikonfirmasi sebanyak 97.975 kasus. Dari jumlah itu, 55.186 orang dinyatakan sembuh, 3.383 meninggal dan sisanya masih menjalani perawatan.

Melihat besarnya peluang pasien Covid-19 untuk sembuh, Ganjar menyatakan pihaknya tidak membutuhkan tim khusus untuk menangani pasien Covid-19. Menurutnya, seluruh tenaga medis di rumah sakit di Jawa Tengah telah memiliki pengalaman menangani virus SARS dan MERS, yang notabene juga disebabkan virus corona.

Baca Juga :  Guru Sekolah di Jepara Diserempat Lalu Ditembak Saat Akan Menjemput Anaknya

“Seluruh rumah sakit dan dokter di Jateng sudah siap. Protokol tim kesehatan di bidang kedokteran di Jateng sudah paham betul, karena ini bukan pertama yang terjadi. Bahkan sebelum kejadian ini mewabah, kami sudah melakukan simulasi. Saya rasa, Jateng yang pertama melakukan itu (simulasi),” kata Ganjar.

Meski demikian, Ganjar mengatakan Jateng siap menghadapi virus corona. Sejumlah rumah sakit dan ahli medis telah disiapkan untuk menangani persoalan ini.

“Saya sudah cek, kemarin ke (RSUP dr) Kariadi di Semarang, (RSUD Dr) Moewardi di Solo dan sekarang di (RSUD Dr) Margono. Semuanya siap, tinggal edukasi terus menerus yang dilakukan pada masyarakat supaya tidak panik,” ucapnya.

Ganjar mengakui ada pasien yang diduga terinfeksi virus corona dan kini tengah dirawat di ruang isolasi RSUP dr Kariadi, Semarang, dan di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo.

“Di RSUD Margono ini ada tiga pasien. Pak Bupati (Kebumen) bilang di tempatnya ada dua pasien. Jadi total ada lima yang ada di Banyumas. Semua sudah ditangani. Tes laboratorium sudah dikirim ke Jakarta dan sekarang masih menunggu hasil. Dari keterangan tim dokter, semua pasien dalam kondisi baik dan stabil,” pungkas Ganjar.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Jateng Sepakat Tak Ada Pembatasan Pasokan Susu dari Peternak ke Industri Pengolahan. Tata Kelola Produksi Juga Diperbaiki

Direktur RSUD Prof Dr Margono Tri Kuncoro mengatakan, tiga pasien suspect corona yang dirawat di ruang isolasi memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri. Selain itu, pihaknya juga menerima limpahan pasien dari Kebumen. Namun semuanya dalam kondisi baik. JSnews